Headlines News :
Home » » Musibah Merapi Membuat Mereka Bersua Lagi Setelah 16 Tahun

Musibah Merapi Membuat Mereka Bersua Lagi Setelah 16 Tahun

Written By Unknown on Rabu, 03 November 2010 | 08.01.00

Rabu, 3 November 2010
Musibah Merapi Membuat Mereka Bersuara Lagi Setelah 16 Tahun
                 
Bekas Merapi
(Foto: daylife)
SLEMAN- Sigit Agung Maryunus tak menyangka tugasnya menjadi relawan kemanusiaan dalam operasi tanggap darurat bencana Merapi membuatnya kembali ke tempat pengungsian di wilayah Purwobinangun, Sleman, Yogyakarta.

Letusan gunung Merapi seakan menjadi hal yang tak terpisahkan dari hidupnya. Dia masih ingat betul tragedi letusan Merapi pada 1994 silam. Saat itu, Sigit bertugas di pos PMI Ngepring.

Bersama rekan lainnya, Sigit sempat camping dan menyusuri wilayah jalur Merapi di Kali Boyong. Ada pemandangan yang tidak biasa saat berada di kaki Merapi kala itu. Sigit melihat sejumlah monyet berlarian, seakan menghindari sesuatu. Tanda tak biasa itu, dia artikan hal besar bakal terjadi.

"Saat melihat monyet berlarian insting saya mengatakan pasti ada sesuatu yang tidak normal, akhirnya saya bersama tim kembali ke Pos Ngepring," katanya kepada okezone, Rabu (3/11/2010)

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Dugaan Sigit benar, Merapi memuntahkan awan panasnya, menyapu Desa Turgo. Puluhan warga di kaki Merapi itu menjadi korban.

Seketika juga, tim PMI melakukan evakuasi terhadap Warga Trugo. Namun, nahas warga yang sedang melakukan perhelatan pernikahan menjadi korban wedhus gembel saat erupsi terjadi. Mata Sigit tertuju ke dua bocah yang jatuh, terinjak-injak orang yang panik berlarian menyelamatkan diri.

Sigit berhasil meraih dua bocah yang belakangan diketahui bernama Jumirah dan Ponirah. Keduanya lantas dibawa mengungsi menuju ke tempat aman. “Tanpa pikir panjang saya langsung memanggul dua anak tadi, sampai tempat aman,” tuturnya.

16 tahun berlalu, kini Sigit yang tergabung dalam Tim Satuan Penanganan Bencana PMI kembali menjadi relawan yang bertugas di wilayah Purwobinangun. Ketika Sigit melakukan pemotretan untuk mendokumentasikan kondisi pengungsi, tiba-tiba dia dikejutkan oleh seorang perempuan yang  bergegas turun dari sepeda motor yang dikemudikan seorang laki-laki menuju ke arahnya.

Dengan wajah berlinang air mata, perempuan itu mendekati Sigit. “Waktu itu kami masih kecil dan apabila Mas Sigit tidak menolong kami, pasti Anisa juga tidak mungkin lahir saat ini,” katanya sambil terisak.

Perempuan itu masih ingat dengan jelas wajah lelaki yang  pernah menyelamatkan dirinya dan kakaknya, Ponirah, saat Wedhus Gembel menyapu Desa Turgo 16 tahun silam.

Perempuan itu ternyata, Jumirah, dan lelaki yang bersamanya adalah Ponirah. Mereka tak mungkin melupakan Sigit, lelaki berambut gondrong dan berkalung taring macan yang pernah memanggulnya saat wedhus gembel menyapu Desa Turgo.
(ful)
Sumber: Okezone.com
LQ
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/111/musibah-merapi-membuat-mereka-bersua-lagi-setelah-16-tahun
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger