Headlines News :
Home » , » Zikir Danau Ranau Lampung Barat

Zikir Danau Ranau Lampung Barat

Written By Unknown on Sabtu, 30 Januari 2016 | 09.27.00


Ketika Syekh Fathurahman Meninjau Danau Ranau

Al-Idrisiyyah| Gelap malam melipat matahari, senja di kesempatan Jumat (30/1) itu perlahan berlalu. Shalat Maghrib berjamaah baru saja kami tunaikan di saung yang letaknya persis di bibir Danau Ranau. Tak menyia-nyiakan waktu, bada Maghrib Syekh Fathurahman mengajak rombongan untuk berzikir bersama menyambut Isya. 

Di tengah suasana syahdu tersebut, Syekh Fathurahman menyampaikan kata-kata mutiaranya, ‘Zikir dan wirid adalah kunci dalam bertarekat. Itulah sebabnya murid yang tidak menjalankan wirid dan zikir hatinya akan diambil alih setan. Setan itu bernama 'Qorin'. Zikir sangat penting bagi murid karena mengantarkan dirinya tersambung pada Allah SWT.

Beliau berpesan kepada semua muridnya di manapun berada —khususnya yang berada di Lampung— agar senantiasa menyambungkan hati kepada Allah SWT. Ketika seorang murid tersambung hatinya Allah SWT sekalipun ia jauh maka ia akan selalu mendapatkan bimbingan-Nya. Sebaliknya walaupun secara fisik dekat dengan Mursyid tapi hatinya tidak tersambung kepada Allah SWT maka yang bersangkutan hakikatnya jauh dari bimbingan Allah SWT.

Tepat sekali yang disampaikan Beliau. Karena aku baru saja menyaksikan senja yang berganti malam. Aku mengibaratkan hal ini seperti siang yang ditelan malam. Begitulah hati manusia akan menjadi gelap bila lalai dari zikir dan wirid. Berjalan sendiri di kegelapan malam, siapa yang sanggup?

Zikir yang dilaksanakan pada malam ini begitu nikmat kurasakan. Letak saung yang strategis, semilir angin yang berhembus serta deburan ombak yang pecah di tepi pantai semakin menambah syahdunya alunan zikir. 

Syekh M. Fathurahman kembali mengingatkan agar senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas karunia nikmat-Nya, karena memiliki pemandu dalam meniti jalan kepada Allah. Sebab dengan adanya pembimbing maka murid akan selalu terarah dalam membersihkan hatinya. Bagi seseorang yang tidak mempunyai pembimbing maka dia tidak akan bisa mengenal kekurangan atau kesalahan-kesalahan dirinya.

Zikir adalah 'tanda syukurnya' wali-wali Allah SWT, sebab mereka senantiasa membersihkan dirinya dari kesalahan dan kekurangan. Allah SWT suka dengan orang yang selalu membersihkan dirinya. Majelis  zikir adalah pestanya wali-wali Allah SWT. Para nabi dan wali-wali Allah memenuhi kerinduannya kepada Allah SWT dengan mendirikan majelis-majelis zikir. Dengan hadirnya Wali Allah akan membawa rahmat dan meredam murka Allah SWT.

“Siapa yang tidak suka dengan majelis zikir, mereka bukan Wali-wali Allah,” tegas Syekh M. Fathurahman.

Mudah-mudahan kita senantiasa diberi kemampuan oleh Allah SWT agar selalu istiqamah menjalankan petunjuk dan bimbingan Allah sehingga terbuka hakikat agama ini. Sebab hati yang dibukakan oleh Allah SWT dan mendapatkan sinaran cahaya Allah SWT akan merasakan  betapa agung Allah, betapa hebatnya rahasia-rahasia-Nya.

Muhammad Salik (Papua)

Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/620/zikir-danau-ranau-lampung-barat
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger