Ketika Masjid Berucap (i)

Merenungi Nikmat terlewat

Taman surga telah kubentangkan
Pahala berlipat dihamparkan
Ketenangan, kedamaian, kenyamanan
Anugerah tak ternilai ditawarkan
Menghadap Sang Raja Diraja
Bersama Ulama Salihin bersahaja
Semuanya tinggal kenangan
Ingatlah ...
Dulu kau kupanggil, tapi tak menyahut
Kutunggu di kala siang, tak terlihat
Kutunggu setiap malam, tak jua hadir
Majelis ilmu & Dzikir pun tak tersentuh
Aku ingatkan setiap waktu
Tak jemu-jemu ku memanggilmu
Lihatlah …
Kini kau dilarang masuk
Dulu telah kau sia-siakan nikmat-nikmat itu
Semua peluang dan kesempatan telah berlalu
Walau kau memaksa dan punya keinginan menggebu
Jangan salahkan aku
Ini adalah kehendak-Nya
Pemilik seluruh Rumah-Nya di dunia
Renungkanlah ...
Semoga peristiwa sekarang menjadi peringatan
Membawa kesadaran dan kebangkitan
Merenung kejadian yang tak terelakkan

Lq.