Kesyahduan Dzikir dan Tafakur Muharam 1432 H
Written By Unknown on Senin, 03 Januari 2011 | 09.55.00
Ribuan jama’ah Al-Idrisiyyah berkumpul bersama dalam acara Dzikir dan Tafakur Muharam di Taman Mini Indonesia Indah malam Ahad, 25 Desember. Anjungan Lampung yang tadinya terlihat lapang terasa sempit karena dipadati seluruh jama’ah yang datang dari berbagai zawiyah di seluruh Indonesia. Lokasi yang terbatas tidak mengurangi khidmat acara. Seluruh jama’ah dengan membawa alas atau sajadah dari rumahnya masing-masing tetap larut dalam kenikmatan acara.
Agenda tahunan tersebut dihadiri pula oleh puluhan jama’ah Az-Zikra pimpinan Ust. Arifin Ilham yang saat itu diwakili oleh asistennya Ust. Abdus Syukur. Hadir pula pada kesempatan itu pengurus dari ESQ yang hanyut dalam alunan munajat dzikir yang menguras air mata taubat di malam itu. Beberapa orang tamu yang serius berbicara dengan pengurus Al-Idrisiyyah menghentikan dialognya, begitu Syekh M. Fathurahman menggetarkan hati seluruh jama’ah dalam semangat Inabah (kembali) kepada Allah. Derai air mata berlanjut di pagi hari. Di akhir acara, sentuhan Taushiyah Mursyid Al-Idrisiyyah ini membuat jama’ah yang hadir banyak histeris dan tenggelam dalam nuansa muhasabah.
Syekh M. Fathurahman pada malam acara mengutarakan semangat perjuangan hijrah yang dicontohkan oleh para sahabat. Beliau mengawalinya dengan sejarah penunjukkan moment hijrah sebagai penetapan tahun baru Islam. Para sahabat banyak yang mengorbankan diri melalui harta, tenaga, pikiran bahkan nyawa untuk mengikuti gagasan atau perintah hijrah dari Rasulullah Saw, yang ternyata di balik itu banyak menyimpan hikmah yang luar biasa. Bahkan figur wanita turut menjadi faktor suksesnya strategi hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Suksesnya perjalanan hijrah Rasulullah Saw tidak terlepas dari figur komando yang diikuti oleh umatnya yang setia dan cinta kepadanya. Islam adalah agama kepemimpinan, para sahabat siap mengikuti komando dari Rasulullah Saw. Kaum muslimin patut mengambil hikmah hijrah, yakni masuk ke dalam kepemimpinan dalam Islam. Islam bukanlah agama individual, tapi Islam mengajak umatnya ‘Fa’alauykum bil jamaa’ah!’ Berjama’ahlah kalian!’ Jika umat ini ingin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah dan di hadapan manusia maka mereka mesti dalam suatu kepemimpinan dan bimbingannya.
Hijrah juga tidak akan sukses apabila masing-masing sahabat tidak saling memberikan kelebihannya sebagai kontribusi terhadap sentral perjuangan hijrah, yakni Rasulullah Saw. Inilah satu hikmah hijrah. Meneladani nilai kebersamaan / persatuan dalam umat.
Syekh M. Fathurahman mengajak seluruh komponen umat, apabila saling bahu membahu, menopang satu dengan lainnya maka potensi besar umat Islam bisa membawa perubahan bagi kemajuan umat itu sendiri, sehingga dapat berhijrah dari perpecahan kepada persatuan. Semangat persatuan mesti dicontohkan terlebih dahulu oleh tokoh Ulama sebagai figur umat. Sebab bagaimana umat bisa bersatu sementara di antara para Ulama-nya senantiasa bersaing tidak sehat dan saling menjatuhkan satu sama lainnya. Maka figur Ulama mesti berbaur dan berinteraksi satu sama lain, agar umat mendapatkan contoh konkrit mengenai persatuan dalam Islam.
Oleh karenanya, Syekh M. Fathurahman secara pribadi sudah memberikan contoh dengan mendatangi figur Ulama dan Umara pada awal kepemimpinannya agar bisa saling berbagi. Sebab setiap kelompok atau komunitas umat pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagaimana bisa berbagi jika kita saling bertahan dengan kebenaran diri sendiri dan tidak mengakui kelebihan orang lain, sehingga tidak mau berbaur dan berkomunikasi. Inilah hikmah besar di balik peristiwa hijrah Rasulullah Saw, yang mencerminkan semangat persatuan umat.
Acara dilanjutkan dengan sholat tahajjud bersama, dan shubuh berjama’ah. Selepas taushiyah seluruh jama’ah bersalaman, dan menikmati acara wisata sendiri-sendiri dengan keluarganya masing-masing. Kami berniat akan mengikuti acara serupa tahun depan, karena selalu meninggalkan kenangan yang indah di balik acara.
Hikmah Dzikir dan Tafakur Muharam bisa disimak di Galery Audio.
Lq, 3 Januari 2011
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/176/kesyahduan-dzikir-dan-tafakur-muharam-1432-h
Labels:
Internal




