Headlines News :
Home » , » Hikmah dibalik Shooting Televisi

Hikmah dibalik Shooting Televisi

Written By Unknown on Sabtu, 07 Mei 2016 | 08.16.00

Sabtu, 7 Mei 2016
Hikmah dibalik Shooting Televisi

Shooting Tvri
Program Indonesia Harmoni
                     
al-idrisiyyah.com | Tasikmalaya - Syekh Muhammad Fathurahman, M.Ag melakukan shooting untuk mengisi acara disalah satu Televisi Nasional, pada Rabu (04/05/2016). Shooting dilakukan di Masjid Jami Al-Fattah, Pesantren Al-Idrisiyyah Tasikmalaya. 

Jemaah yang datang adalah gabungan dari jemaah Al-Idrisiyyah dan majlis taklim yang ada disekitar Pesantren Al-Idrisiyyah. Jemaah Al-Idrisiyyah asal Sorong, Papua Barat merupakan jemaah yang paling jauh yang hadir di acara tersebut. Lantunan Sholawat atas Rasulullah SAW membuka acara shooting mampu melarutkan pembawa acara, kru dan jemaah yang hadir dalam suasana kerinduan atas Nabi pembawa rahmat atas alam semesta. 

Alhamdulillah pada kesempatan tersebut Syekh melakukan shooting untuk dua episode. Syekh memberikan materi mengenai persatuan dan kesatuan umat islam pada sesi pertama, dan pada sesi kedua menerangkan mengenai Syukur atas nikmat Allah.

Sesi shooting telah berakhir, akan tetapi ada kisah yang tersisa dari acara tersebut, Sang Produser yang bernama Suparto begitu tertarik dengan tausiah Syekh memutuskan diri untuk tidak kembali dulu ke Jakarta, dia mukim beberapa hari di Pesantren Al-Idrisiyyah untuk mengikuti acara Pesantren Kilat pada Qini Nasional ke-131.

Sebagai seorang produser acara dakwah keislaman dan telah belajar tasawuf dari berbagai buku, Suparto adalah orang yang selektif untuk memilih siapa ustadz atau ulama yang mengisi di acara televisinya, ia ingin yang mengisi acaranya adalah ustadz atau ulama yang termasuk kedalam ahli sunah wal jamaah. Suparto yang biasa dipanggil Parto ini mengaku ia tidak kenal Tarekat Al-Idrisiyyah sebelumnya, ia hanya mendapatkan referensi mengenai Syekh Muhammad Fathurahman untuk mengisi acara televisinya dari seorang teman.

Ketika datang pertama kali ke Pesantren Al-Idrisiyyah, ia baru mendengarkan tausiah Syekh Muhammad Fathurahman dari rekaman yang diputar ketika dalam perjalanan. Kesan pertama ketika mendengarkan isi ceramah Syekh adalah ia merasakan dalam hati, Syekh ini materinya sesuai dengan kondisi batin serta visi dan misi dia.

Ketika Syekh mengisi tausiah untuk acara televisinya, Parto merasakan bergetar dalam hatinya, begitu berasa tausiahnya menusuk masuk kedalam hatinya. Pengalaman sang produser ini mengingatkan kembali kepada Ketua MUI Jakarta, KH Munzir Tamam yang langsung jatuh cinta kepada isi tausiah Syekh ketika pertama kali mendengarkannya, dan Sandiaga Salahuddin Uno yang merasakan nasihat Syekh menjadi obat bagi keresahannya ketika akan mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI.

Ia ungkapkan bahwa materi yang Syekh sampaikan begitu jelas, berisi dan dapat dipahami dengan mudah. Produser ini mengaku dia baru kenal Al-Idrisiyyah dan dalam hatinya ia tidak punya prasangka negatif apapun terhadap Tarekat Al-Idrisiyyah. dimulai dari ketidaktahuan tentang Al-Idrisiyyah, ternyata mampu  membangkitkan rasa ingin tahu tentang Al-Idrisiyyah dalam dirinya. Semenjak menginjakan kaki pertama kali ke Pesantren Al-Idrisiyyah, ia merasakan semakin hari semakin berasa kebenaran Agama Allah yang disampaikan oleh Syekh Muhammad Fathurahman. 

Ketika dijamu oleh Syekh dikediamannya, Parto yang selama ini telah belajar tasawuf dari berbagai sumber, baik buku maupun ustadz mengungkapkan keinginannya untuk dibimbing oleh Mursyid Tarekat Al-Idrisiyyah dalam melaksanakan tugasnya beribadah kepada Allah SWT.

Sebagai orang yang telah belajar tasawuf dan mengenal dzikir dan awrad sebelumnya, ia mengungkapkan bahwa dzikir dan awrad yang dilakukan di Idrisiyyah, tidak asing banginya, susunannya mirip dengan yang ia sering lakukan. "Saya langsung menikmati dzikir dan wiridnya" ungkapnya.

"Kalau Syekh mengizinkan, Saya tidak akan langsung pulang setelah selesai pekerjaan, Saya akan ikut SANLAT di Tasikmalaya", ungkapnya kepada istrinya, sebuah gambaran keinginan yang kuat untuk terus belajar memahami Agama Allah. Meskipun sudah tidak muda lagi, akan tetapi semangat serta tekadnya, sampai rela meninggalkan keluarga ditengah libur panjang, telah mengangkat ia sebagai sosok yang bisa menjadi inspirasi di Qini Nasional ke-131. | (uu)

Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/709/hikmah-dibalik-shooting-televisi

Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger