Headlines News :
Home » » MENGHIDUPKAN MALAM LAILATUL QADAR

MENGHIDUPKAN MALAM LAILATUL QADAR

Written By Unknown on Jumat, 25 Juli 2014 | 09.14.00

Jum'at, 25 Juli 2014
MENGHIDUPKAN MALAM LAILATUL QADAR
                 
Lailatul Qadar
Ibadah umat akhir zaman dapat melebihi ibadah umat Bani Israil, disebabkan adanya Lailatul Qadr.
                                                    

Malam Jum’at, 24 Juli 2014 jama’ah Al-Idrisiyyah menghidupkan malam Kemuliaan (Lailatul Qadar) secara serentak di berbagai wilayah. Kegiatan pada malam itu diisi dengan Shalat Tarawih, zikir, tahajjud, dan lelang infaq untuk pembangunan Masjid.
Sentral acara malam Lailatul Qadar adalah di Masjid Al Fattah di Tasikmalaya. Meski demikian setelah pelaksanaan shalat Tarawih, ratusan jama’ah yang sudah berkumpul di dalam masjid Al-Fattah pun dapat mengikuti jalannya taushiyah Syekh M. Fathurahman via video streaming. Tidak ketinggalan jama’ah yang berada di Thailand, Papua, Lombok dan wilayah lainnya dapat mengikuti acara dengan jelas.

Dalam Taushiyahnya Syekh M. Fathurahman menguraikan pengertian Wali (Kekasih) Allah dan tingkatannya. Salah satu tanda Kewalian pada diri seseorang adalah tidak adanya rasa takut dan sedih. Mereka yang takut kepada hal-hal yang nilainya rendah berupa aspek kehidupan dunia yang fana, belum dikategorikan sebagai Wali-Nya. Wali Allah itu ada pada setiap masa dan memliki 9 tingkatan. Bukanlah yang dimaksud jumlah wali itu 9, sebagaimana yang diistilahkan dengan Wali Songo.

Ada empat karakter atau kebiasaan Wali Allah sebagaimana diungkapkan para Mursyid terdahulu, yakni membiasakan diam, menyendiri (I’tizal) agar fokus beribadah, belajar melaparkan diri dan sering menghidupkan malam dengan mengurangi tidur, demikian Syekh Fathurahman menjelaskan.
Setelah taushiyah, momen malam yang lebih utama daripada 1.000 bulan tersebut dilengkapi dengan kegiatan penggalangan dana pembangunan masjid yang dilakukan serentak. Pemandu lelang pada akhirnya mengumumkan hasil dana yang terkumpul sebesar Rp 53 jt dari jama’ah wilayah Tasikmalaya, dan 34,5 juta dari Jabodetabek.

Kegiatan shalat tahajjud dilakukan pada jam 1. Setelah itu kegiatan zikir berlangsung dengan khusyu’ dan khidmat. Tangis, jeritan hati, kesadaran qalbu mendekat kepada-Nya mengiringi suasana majelis zikir. Bimbingan Mursyid walau melalui panduan suara streaming begitu terasa dan membekas ke dalam hati seluruh peserta I’tikaf pada malam yang penuh karunia tersebut.

Lailatul Qadar hanya bisa dirasakan oleh hati yang terbuka. Oleh karenanya pada malam yang penuh keagungan itu penting untuk memanfaatkannya untuk mengakui dosa-dosa, karena ampunan di malam tersebut begitu besar. Begitu berharganya hadir di tempat dan waktu yang mulia, ditemani oleh ruhani-ruhani suci.

Di akhir acara panitia menyediakan makan sahur untuk seluruh jama’ah. Terasa nikmat makan bersama dalam satu atap di Rumah Allah. Dan jarang terjadi, kecuali tahun depan akan berjumpa lagi pada malam yang fenomenal tersebut.
[Lq]

Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/474/menghidupkan-malam-lailatul-qadar
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger