Headlines News :
Home » » MAULID BERSAMA DEBU

MAULID BERSAMA DEBU

Written By Unknown on Rabu, 02 Maret 2011 | 09.57.00

Inilah kebahagiaan yang memuncak di haflah mubarakah, peringatan Maulidur Rasul 2011 yang berlangsung di Jl. Juanda III (Malam Ahad, 26/2). Sempat khawatir ketika hujan deras mengguyur wilayah Jabodetabek hingga waktu Ashar, sama ketika sebelum Syekh Fathrurahman berangkat menuju masjid Urwatul Muslimin (Tangerang). Ternyata Allah mengirimkan rahmat-Nya, sehingga malam hari bertudung tenda seribu meter itu menjadi sejuk. Pagelaran Maulid bersama warga Kebon Kelapa itu sempat melar waktunya, namun Alhamdulillah, panitia berhasil mensiasatinya. Mendengar jadwal agak sedikit berubah, tak membuat Mustafa Daud (pemimpin DEBU) merasa risau. ‘Saya enak tidur tadi. Lumayan 1-2 jam bisa istirahat. Tenang saja, kami tetap menunggu’, jawabnya rileks. Saya sempat menawarkan grup DEBU mampir sebentar selesai acara ke sekretariat Batu Tulis, tapi ia menimpali, ‘Masih banyak kesempatan, nanti banyak waktu kita bisa ketemu lagi’. Sang manager bahkan berbisik menyatakan puas atas pelayanan tuan rumah terhadap rombongan DEBU. Rasanya, pengunjung tak beranjak ketika acara demi acara berlalu. Hingga akhir acara, hadirin masih betah mendengarkan grup musik yang berhaluan sufi tersebut. Tidak jarang jama’ah yang hadir langsung hanyut dengan nada-nada yang digulirkan, tanpa dikomando, penonton mengiringi lagu demi lagu dengan lantunan dzikir Allah-Allah atau kalimat Tauhid. ‘Kalau yang menonton DEBU adalah orang Tarekat, jika urusan disuruh berdzikir (mengiringi musik) beres sudah!’ kata Mustafa di sela-sela pengantar lagu. (maksudnya, gak sulit nyambungnya!) Acara Maulid juga sempat dihibur oleh penampilan MC yang cukup humoris, Azis Kafia, yang rencana sebelumnya adalah artis Krisna Mukti. Tapi, meskipun pengganti, Azis sempat membuat Pak Saefullah, Walikota JakPus, tersentak karena didaulat untuk ikut memberikan sumbangan lelang pembangunan Masjid Al-Fattah. ‘Saya baru bawa DePe-nya aja nih. Sisanya nanti diambil di kantor. Total 25 juta!’ kontan Pak Wali memberikan bantuannya pada malam hari itu. Selesai Pak Walikota turun dari pangggung, MC pun berseloroh, ‘Panitia, inget! Jangan lupa hari Senin! Ambil duitnya di kantor!’ Kontan, pengunjung dibuat gerr oleh MC. ‘Yang penting kalau soal nyumbang bukan besar atau kecilnya, tapi yang penting ikhlas dan gede-nya!’ Banyol MC yang berlogat betawi ini. Acara Dzikir dan muhasabah yang rencananya diiringi grup Shoutul Hanif tidak bisa ditampilkan karena waktu yang sudah semakin larut. 2 tamu undangan (termasuk Walikota) datang sesudah acara ceramah berlangsung. Akhirnya sebelum tampil DEBU sesudah Pak Wali, Ust. Fery Nur (Ketua KISPA) memberikan sambutannya beberapa menit. Syekh M. Fathurahman dalam Hikmah Maulidnya mengutarakan 3 peran utama Rasul bagi umat manusia. Pertama, membacakan ayat-ayat Allah. Ayat-ayat Allah di sini tidak hanya terbatas pada wahyu saja, tapi kekuasaan Allah yang tampak pada semesta alam. Manusia dibuka cakrawala berfikirnya untuk memahami tanda-tanda kekuasaan Allah. Supaya mereka memahami bahwa di balik fenomena ciptaan itu terdapat Sang Creator (Penciptanya) yakni Allah SWT. Maka terciptalah paradigma berfikir yang ajeg dan lurus terhadap berbagai fenomena kehidupan. Kedua, peran Rasul adalah mensucikan jiwa mereka. Penyebab konflik dan kehancuran umat manusia di sepanjang kehidupannya adalah karena mental. Inilah fungsi Rasul dalam membersihkan penyakit batin manusia. Dan ketiga, mengajarkannya Al-Quran dan Al-Hikmah. Pandangan akal yang lurus dan hati yang bersih akan mudah menangkap sinyal Ilahiyyah. Adalah pantas sosok Rasulullah Saw sebelum menerima wahyu telah memiliki gelar ‘Al-Amin’, yang menandakan pribadi yang telah dipersiapkan untuk menerima anugerah wahyu dari Allah SWT. Tidak ada satu pun huruf terlewatkan. Karena di dalam pribadi Beliau telah tertanam jiwa yang bersih dari segala sifat madzmumah (tercela). [Dialah yang mengutus kepada kaum yang Ummy seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, [Q.S. Al-Jumu’ah: 2] Maulid adalah momentum agung, sarat dengan makna dan pembelajaran bagi kaum muslimin. Rasulullah Saw diutus di tengah masyarakat yang hedonis, gemar menikmati kenikmatan dunia secara instan. Gaya jahiliyyah ini pun menerpa kehidupan manusia saat ini. Kalau dahulu disebut sebagai Jahiliyyah Ula, sekarang dinamakan Jahiliyyah Modern. Maka Maulid dapat dijadikan momentum untuk merubah kondisi masyarakat menjadi tatanan madani sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw pada masyarakat jahiliyyah dahulu. Dengan Maulid Nabi, kita termotivasi untuk mengingat sosok yang bisa membawa kecintaan kita kepada Allah SWT. Semoga kita diberikan kekuatan untuk mentauladani sosok Nabi Muhammad Saw dalam seluruh aspek kehidupan ini. Lq, 1 Maret 2011 Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/190/maulid-bersama-debu
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger