Selasa, 28 Juli 2015
Hari pertama sekolah SDIT Nur Al-Fattah
ceria
wajah lugu dan gembira di hari pertama sekolah
al-idrisiyyah.com, Sukahurip - Jam dinding menunjukkan pukul 06.30 wib, embun pagi dengan semilir hawa sejuk menyelimuti gedung SDIT Nur Al-Fattah, mentari pagi menyorotkan sinarnya bak lampu tembak membelah pekatnya gumpalan-gumpalan kabut tipis, tampak dari kejauhan anak-anak kecil berseragam putih-merah berlarian seolah sedang berlomba untuk tiba lebih dulu di gedung SDIT itu, diantara mereka ada yang mengenakan jilbab kecil mungil menambah kelucuan dari cerianya wajah-wajah lugu mereka. Ya...mereka berlarian dengan 1 tujuan yaitu agar dapat duduk di bangku paling depan gedung baru SDIT Nur Al-Fattah karena senin itu (27/7) adalah hari pertama mereka belajar di bangku Sekolah dasar. Dan para guru pun telah siap menyambut kedatangan calon-calon penerus bangsa itu di halaman sekolah dengan senyum ramah.
SDIT Nur Al-Fattah yang berlokasi di kampung sukahurip desa Sukaraja kecamatan Rajapolah kabupaten Tasikmalaya itu telah diresmikan pada 1 Juni 2015 yang lalu, sekolah yang berada di bawah naungan Divisi Pendidikan Tarekat Al-Idrisiyyah ini adalah 1 dari 2 sekolah dasar terpadu yang di dirikan di tahun 2015 ini oleh divisi tersebut. Dan pada tahun ajaran 2015/2016 ini telah terdaftar 13 siswa didik angkatan pertama yang terdiri dari 7 laki-laki dan 6 perempuan, sedangkan guru pengajarnya sebanyak empat orang lulusan S1-PGSD dan S1-PAI dan 1 kepala sekolah.
Hari pertama pengajaran diberikan tema khusus yaitu ‘aku terakhir diantar ibu ku’, karena memang pada hari itu para siswa/i seluruhnya masih diantar oleh ibunya, bahkan terlihat ada yang masih selalu digendong ibunya, kecerian tampak terpancar di wajah mereka, seperti pada umumnya anak-anak mereka pun berlarian kesana kemari untuk bermain.
Seorang ibu dan 1 anak datang agak terlambat dari yang lainnya, ibu tersebut langsung menghadap kepala sekolah dan mengutarakan keinginannnya agar dibuka juga kelas 2 untuk anaknya, karena menurut penuturannya ada kurang lebih 7 anak lainnya yang siap pindah ke SDIT Nur Al-Fattah jika dibuka kelas 2, kemudian pihak sekolah pun menjelaskan beberapa alasan dan kendala jika kelas 2 dibuka tahun ini, yang intinya SDIT Nur Al-Fattah memfokuskan membina kelas 1 saja untuk tahun 2015, setelah mendapatkan penjelasan tersebut sang ibu dapat memahaminya, namun uniknya anak yang bersama ibu tersebut ‘keukeuh’ (bersikukuh) ingin sekolah di SDIT meski harus turun kelas , “teu nanaon ka kelas hiji deui ge, nu penting mah ade sakola di SDIT (ga apa-apa kelas 1 lagi juga, yang penting ade sekolah di SDIT)” tegas anak itu kepada ibunya. Akhirnya sang ibu menyetujui keinginan anaknya, dengan masuknya anak tersebut maka jumlah peserta didik bertambah menjadi 14 siswa.
Agenda hari pertama belajar mengajar dimulai dengan serah terima. Penyerahan dilakukan oleh perwakilan salah satu orang tua siswa yaitu Ibu Aton Fatonah, Ibunda dari Muhammad Fahmi, dengan mata berkaca-kaca ia bertutur dan menitipkan putranya untuk dididik dan dibina disekolah tersebut. Usai penyerahan giliran kepala sekolah SDIT Nur Al-Fattah Bapak Hanhan Burhani, S.Pd.I menerima penyerahan tersebut dengan menyampaikan beberapa patah kata kepada orang tua/wali siswa.
Dalam sambutannya beliau mengatakan, “Pendidikan adalah kewajiban bersama, oleh karena itu orang tua pun harus tetap mengontrol dan mengecek kembali ketika anak-anaknya pulang dari sekolah, kita bersama-sama wujudkan anak-anak kita agar menjadi anak yang sholeh, cerdas berakhlak mulia yang berlandaskan pondasi Iman, Islam dan Ihsan”.
Usai serah terima, siswa didik diberikan game (permainan) sederhana untuk menumbuhkan semangat belajar, dan mengenalkan bahwa sekolah itu menyenangkan, sorak sorai tawa gembira mereka antusias mengikuti setiap arahan dari para pengajarnya, hingga tanpa terasa waktu menunjukan saatnya pulang. (han/rz)
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/542/kegembiraan-pada-wajah-wajah-lugu-siswa