al-idrisiyyah.com, Cikalang – Ketua divisi dakwah tarekat Al-Idrisiyyah Ustadz Ahmad Faqih hari rabu kemarin 25 Rabiul awal 1437 H (08/01) mengisi tausiyah pengajian di sebuah gedung sasana tinju yang berlokasi di tengah kota Tasikmalaya .
Sasana tinju yang bernama IndoBoxing itu berlokasi di Jl. Saptamarga, kecamatan Tawang, kota Tasikmalaya. Menurut Bapak Suswanto, salah satu pelatih tinju disana, sasana IndoBoxing di kota Tasikmalaya itu telah ada sejak 11 tahun yang lalu. "Sasana ini sudah ada di sini dari tahun 1995, namun dulu IndoBoxing ini dikenal dengan nama Pesilasus (Petarung Silaturahmi Khusus), yang didalamnya merupakan seni bela diri tradisi Indonesia atau biasa dikenal sebagai pencak silat" ,tuturnya kepada Ustadz tersebut.
Berada di tengah-tengah pria-pria berperawakan kekar itu, ustadz Faqih dengan penyampaian yang santai mengajak para atlit beladiri itu untuk mengenali dan menggali potensi-potensi ruhani yang ada dalam diri mereka, Ia menjelaskan adanya 2 potensi besar yang dimiliki oleh setiap manusia, yang jika keduanya dikembangkan bersamaan, maka akan menghasilkan kekuatan yang hebat sebagai bagian dari anugerah Allah Subhanahu wata’ala kepada manusia.
"Ingat !! potensi dalam diri manusia itu ada 2, kita jangan hanya memperhatikan dan mengurus potensi jasmaniyah saja ,sedangkan potensi yang bersifat ruhani dilupakannya ." jelasnya kepada hadirin.
Ustadz yang akrab disapa kang Faqih ini pun menganalogikan, jika manusia yang tidak mengenali adanya potensi ruhani dalam dirinya, itu ibarat samsak tinju, "Jikalau manusia hanya melatih potensi jasmaninya saja, apa bedanya dengan samsak tinju itu?, bentuknya kuat keras tapi tidak mempunyai mental didalamnya ", jelasnya lagi.
Ustadz yang akrab disapa kang Faqih ini pun menganalogikan, jika manusia yang tidak mengenali adanya potensi ruhani dalam dirinya, itu ibarat samsak tinju, "Jikalau manusia hanya melatih potensi jasmaninya saja, apa bedanya dengan samsak tinju itu?, bentuknya kuat keras tapi tidak mempunyai mental didalamnya ", jelasnya lagi.
Di akhir acara, pelatih Suswanto menyampaikan harapannya kepada kang Faqih, dengan adanya pengajian seperti itu diharapkan dapat memperbaiki akhlak para petarung yang di latihnya. "Meskipun bela diri ini terbilang keras secara fisik, tapi sedikit demi sedikit dengan pengajian ini bisa menyirami hati para petarung agar tetap berakhlak lebih baik, karena inti dalam bela diri adalah perbaikan akhlak" ujarnya.
“Sejago-jagonya jawara kalo akhlaknya buruk pasti akan kalah dimanapun juga”, tambahnya lagi. (HZ)
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/603/petinju-di-tasikmalaya-mengaji-diri-