al-idrisiyyah.com | Hongkong (17/04/2016) - Disela-sela kegiatan dakwah di hongkong, salah satu anggota rombongan dakwah dari Tarekat Al-Idrisiyyah, Eko Wirawan berhasil mewawancara salah satu akhwat hongkong yang bernama Wiwid Irawati. Akhwat yang telah mengikuti majlis ilmu dan muhasabah dari Syekh Akbar Muhammad Fathurahman, M.Ag dari semenjak Syekh Akbar mengadakan dakwah di Hongkong yaitu di tahun 2010.
Wiwid yang telah menerima ijazah dan talqin semenjak tahun 2012, mengaku pertama kali ikut majlis ini karena diajak teman, yang kebetulan temannya itu merupakan salah satu panitia pelaksana dakwah Syekh Akbar di Hongkong. Pesan dari Syekh Akbar yang sering akhwat ini kenang adalah untuk senantiasa melaksanakan awrad dan untuk melanggengkan pembacaan "Ya Hayyu Ya Qoyum" di setiap saat.
Semakin bertambahnya pemahaman keislaman yang dikarenakan istiqomahnya akhwat ini untuk menghadiri majlis ilmu Syekh Akbar serta dipadupadankan dengan istiqomahnya melaksanakan awrad dan dzikir yang diterimanya telah melahirkan kekuatan dalam dirinya untuk mampu melaksanakan tutup aurat seluruh tubuh.
"Saya menggunakan cadar semenjak awal bulan dzulhijjah" ungkap Wiwid menanggapi Eko Wirawan yang menanyakan kapan pertama kali dia menggunakan cadar. Akhwat ini menjelaskan kronologi dia menggunakan cadar diawali ketika sedang membuat passport. Ketika akan dilakukan pemotretan untuk passport sang fotografer mengatakan "Saya tidak berani menyentuh Ibu", dan fotografer yang berjenis kelamin laki-laki ini dirasakan oleh Akhwat ini begitu sangat sopan memperlakukan dirinya.
Akhwat yang pada mulanya menggunakan cadar adalah untuk coba-coba, setelah mengalami kejadian itu dia mengatakan "Saya berfikir wanita yang menggunakan cadar itu sangat dihargai orang, bahkan orang lain yang tidak kenalpun akan menghargai Saya yang sudah menggunakan cadar, maka dari itu saya akan terus dan istiqomah menggunakan cadar".
Wawancara diakhiri dengan sebuah do'a dan harapan semoga apa yang Wiwid Irawati lakuka dapat dilaksanakan secara istiqomah dan menjadi contoh yang baik untuk keluarganya dan umat islam secara keseluruhan. (Eko/UU/MZ)
