Ramadhan adalah Bengkel Ruhani
Hikmah adanya Ramadhan di antaranya sebagai bengkel bagi ruhani mnusia. Ibarat kendaraan yang telah dipergunakan selama 11 bulan non-stop, akan memerlukan service.
Apalagi yang menggunakannya seperti supir angkot yang mengejar setoran. Kendaraan pun tidak terhindar dari gesekan, senggolan atau tabrakan dari berbagai sisi. Penyok dalam luar, goresan, rusak onderdil mesin dan sebagainya tidak terelakan.
Kondisi tersebut memerlukan perbaikan. Kendaraan pun mesti diservis agar kembali nyaman digunakan.
Ibadah manusia tidak sama seperti malaikat yang monoton. Ibadah manusia bersifat kompleks dan penuh dinamika. Sejak tidur hingga tidur kembali manusia diberikan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan sehingga menjadi nilai ibadah. Adalah keniscayaan jika dalam kehidupan ini dalam hubungan horisontal akan mengalami gesekan di berbagai aspek, terutama dengan orang yang terdekat.
Manusia tidak luput dari sifat kelemahan yang membuatnya tergelincir, alpa atau salah. Dari hubungan mikro dalam berumah tangga hingga hubungan lebih luas dalam bermasyarakat dan bernegara tidak lepas dari 'gesekan' yang menimbulkan kotoran atau penyakit batin, baik disengaja ataupun tidak.
Segala kotoran itu tentu membutuhkan servis (perbaikan). Ramadhan bagai bengkel ruhani yang akan menstabilkan diri kita dari segala kerusakan setelah menjalani 11 bulan beraktivitas.
Kembali kepada diri kita, mau diservis atau tidak. Semoga diri kita termasuk orang yang butuh diservis d bulan Ramadhan.
Petikan Tarhib Ramadhan, Ciledug, 28 Mei 2016