al-idrisiyyah.com | Allah Swt mengajarkan umat manusia khususnya orang-orang yang beriman untuk mengenal-Nya. Al Quran al Karim secara lengkap memperkenalkan Sifat-sifat Allah yang sempurna, sekaligus menjadi Nama-nama-Nya yang indah. Salah satu nama yang disebut di dalam Al Quran adalah Al Waliyyu (الْوَلِيُّ) yang mengandung arti Yang Memelihara atau Yang Melindungi.
Khutbah Jumat Syekh Muhammad Fathurahman M.Ag
Dalam kajian tasawuf, secara khusus Allah melindungi Agama yang diturunkan kepada umat manusia sekaligus orang-orang berpegang teguh dengan agama-Nya. Karena agama akan mengalami rongrongan setiap zamannya.
Iblis telah mendeklarasikan diri untuk menggelincirkan manusia dari jalan Allah, لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ. la-uzayyinanna lahum fil ardhi wa la-ughwiyannahum ajma’iin (Q.S. Al Hijir: 39) Karena peran Iblis inilah pemahaman agama yang terkandung di dalamnya menjadi terkikis. Termasuk faktor yang merusak nilai-nilai agama Allah yang sempurna adalah hawa nafsu manusia itu sendiri.
Rasulullah Saw sebagai pembawa risalah agama juga dilindungi Allah Swt, Al Waliy. Dalam beberapa ayat Allah meluruskan dan melindunginya agar agama tidak tercampur dengan hawa nafsu yang membawanya. Sebab ajaran agama bersifat murni (khalish),
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ.
Walaa tattabi'il hawa fayudhilluuka ’an sabiilillaah (Dan janganlah mengikuti hawa nafsu, maka akan menyesatkanmu dari jalan Allah!) [Q.S. Shad: 26]
وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ.
Walaa tattabi' ahwaa-ahum (Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka!) [Q.S. Al Maidah: 48]
Demikianlah bentuk perlindungan Allah terhadap agama-Nya sebagai Al Waliyyu, agar petunjuk manusia tetap murni dan terpelihara/terjaga sepanjang zaman.
Dalam Surat Al A'raf, ayat 196 disebutkan,
إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ ۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ.
Inna waliyyiyallaahul ladzii nazzalal kitaaba wahuwa yatawallash shoolihiin (Sesungguhnya Wali [pelindung Agama] Allah adalah mereka yang telah diturunkan kitab dan Dia-lah yang melindungi orang-orang yang saleh).
Proses agama dilindungi oleh Allah adalah dengan cara menurunkan figur pilihan yang layak menerima dan menyampaikan agama kepada umat/kaumnya. Maka sifat Al Waliyyu yakni melindungi agama pun diturunkan kepada orang pilihan itu agar agama terlindung dengannya.
Firman Allah Swt: "Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka ia termasuk orang yang layak mendapatkan petunjuk. Dan barangsiapa yang tersesat maka engkau tidak akan pernah mendapatkan baginya seorang Wali yang Mursyid". (QS. Al Kahfi: 17)
Kesesatan di sini timbul karena 2 faktor, Iblis dan nafsu yang tidak dididik (dengan mujahadah). Iblis akan menghiasi kebatilan menjadi seperti kebenaran. Ayat tersebut amat jelas bahwa ada seorang ditugaskan untuk melindungi agama Allah sekaligus diajarkan kepada umat manusia.
Wali Mursyid ada pada di setiap zaman, sebagai bentuk perlindungan Allah kepada Agama-Nya. Allah Swt menurunkan agama sekaligus melindunginya dengan menurunkan figur pilihan yang menyampaikannya. Betapa mulia Allah dengan menurunkan agama yang tidak tercampur oleh hawa nafsu manusia dan Iblis. Inilah nikmat Allah yang sempurna bagi umat manusia.
Rasulullah Saw mengajarkan dalam doa qunut, وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ Watawallanaa fiiman tawallayt (Ya Allah lindungilah kami (dalam menjalankan agama) beserta orang-orang yang Engkau lindungi (yang berpegang teguh [istiqamah] dalam menjalankan agama)!
Semoga kita termasuk menjadi orang-orang yang masuk ke dalam kategori doa tersebut! | (saf)
Oleh: Syekh Muhammad Fathurahman, MAg
Sumber: Khutbah Jum’at, 26 Agustus 2016, http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/829/al-waliy-yang-melindungi.
Sumber: Khutbah Jum’at, 26 Agustus 2016, http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/829/al-waliy-yang-melindungi.