al-idrisiyyah.com | Tasikmalaya - Pengajian Arbain adalah pengajian bulanan yang rutin di adakan di masjid Jami Al-Fattah baik dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Idrisiyyah Tasikmalaya maupun di Zawiyah Utama Jakarta. Bulan Agustus 2016 pengajian Arbain di Pondok Pesantren Tasikmalaya dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 21 Agustus 2016.
Pengajian arbain di masjid al fattah
KH Munzir Tamam, M.A yang merupakan Dewan Penasehat MUI DKI Jakarta setelah sekian lama tidak berkunjung ke Pesantren Al-Idrisiyyah, Alhamdulillah pada arbain kali ini dengan didampingi oleh segenap dosen dari STAINDO, KH Munzir Tamam dapat hadir dan menikmati majlis ilmu dan dzikir Tarekat Al-Idrisiyyah.
Dengan mengambil tema mengenal ayat-ayat Allah, Mursyid Tarekat Al-Idrisiyyah Syeikh Muhammad Fathurahman, M.Ag menerangkan kepada para jemaah yang hadir bahwa dengan mengamati ayat-ayat Allah yang bisa dirasakan oleh panca indra maka akan menambah kekhusyuan dalam beribadah dan semakin dirasakan keagungan dan kebesaran Allah SWT.
Syeikh Muhammad Fathurahman menerangkan bahwa Ayat Allah yang akan mengantarkan manusia untuk mengenal-Nya terbagi menjadi dua bagian. Ayat yang pertama adalah ayat yang bersifat dhohir, yaitu ayat yang dapat dirasakan oleh panca indra. Ayat yang bersifat batin adalah ayat yang kedua, yaitu ayat-ayat Allah yang berupa bimbingan dalam menjalankan ibadah.
Ayat-ayat ruhaniah menurut Syeikh Muhammad Fathurahman terdiri dari Malaikat Jibril, ruhani Nabi Muhammad dan ruhani Mursyid. "Abu Jahal itu kenal kepada Nabi Muhammad hanya sekedar kenal fisik Nabi sebagai manusia, tetapi tidak mengenal ruhani Nabi Muhammad sebagai Nabi," ujar Syeikh mempertegas perbedaan ruhani dan jasmani Nabi.
Selain itu Syeikh Muhammad Fathurahman M.Ag, juga membahas tentang pentingnya ilmu tasawuf bagi kehidupan manusia. Ruhani atau hati manusia harus senantiasa terdidik sebab jika tidak terdidik maka hatinya akan selalu condong kepada keburukan. "Semua tindakan kriminal yang terjadi di dunia ini karena efek ruhani yang tidak terdidik," tutur Beliau menjelaskan pentingnya ilmu tasawuf.
Menjelang waktu dzuhur para jamaah diajak untuk menghisab segala dosa dan kesalahan masing-masing. Isak tangis pecah seiring kalimat istighfar yang dibacakan secara berjemaah. Jemaah begitu larut dalam taubat dan dzikir mengagungkan asma Allah, kekhusyuan satu dengan yang lain seakan saling menular menghasilkan energi ruhani yang besar yang berbuah menjadi kenikmatan ruhani yang melarutkan setiap hati yang ada didalamnya.
Tua, muda, laki-laki maupun perempuan bahkan anak-anak santri tampak terhanyut dalam kekhusyuan meski do’a penutup usai dibacakan getaran kenikmatan ruhaniah masih dirasakan. (jibal/uu)
KH Munzir Tamam disambut dikediaman Syekh
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/820/-kh-munzir-tamam-hadir-di-pengajian-arbain