al-idrisiyyah.com | Tasikmalaya - Qini Nasional ke-132 telah berakhir pada hari Ahad (04/09/2016). Sebelum Jamaah kembali ke tempat masing-masing, Syekh Muhammad Fathurahman berpesan kepada jamaah yang akan pulang untuk istiqomah menjalankan adab-adab suluk (perjalanan menuju Allah) bagi seorang murid dalam sebuah tarekat. Adab yang diawali dengan selalu bertaubat kepada Allah, membersihkan hati dari dua kotorannya, yaitu dari dosa-dosa yang diperbuat dan dari penyakit hati. "Jangan merasa bersih nanti celaka Kita" ungkap Syekh.
Penutupan Qini Nasional ke-132
Pesan atau nasihat yang kedua adalah untuk senantiasa menjalankan wirid dan dzikir yang telah diajarkan, menjalankan apa-apa yang telah difardhukan, seperti sholat berjamaah di masjid serta senantiasa menjalankan amalan sunnah. "Jadikan dzikir dan perkara yang fardhu dan sunnah menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk meningkatkan kwalitas diri dihadapan Allah SWT" terang Syekh.
Pesan terakhir adalah untuk mengajarkan wirid dan ilmu yang telah diterima kepada keluarga dalam rangka untuk meningkatkan kwalitas penghambaan diri dan keluarga disisi Allah SWT. Syekh juga berpesan untuk menyampaikan ilmu yang didapat kepada tetangga, sahabat dan umat islam lainnya, dengan tujuan agar umat ini senantiasa ada dalam bimbingan Allah SWT.
Qini Nasional yang telah mengembleng setiap muslim yang datang dengan mengaplikasikan ibadah, mulai dari tahajud bersama sampai majlis ilmu dan dzikir yang dipimpin oleh Syekh Muhammad Fathurahman disetiap malamnya, tentu akan dirasakan berbeda oleh setiap orang.
Almon Kalbuadi seorang jamaah yang sengaja datang dari pulau Flores, Nusa Tenggara Timur mengungkapkan bahwa ia begitu bahagia dapat datang ke Pesantren Al-Idrisiyyah. Almon yang tahunan tidak dapat menghadiri acara Qini Nasional dan hanya dapat mengikuti bimbingan Syekh Muhammad Fathurahman melalui media streaming. "Saya terakhir kesini, bangunan masjid ini belum ada" ungkapnya sambil melihat bangunan Masjid Jami Al-Fattah yang belum rampung yang telah menghabiskan waktu sekitar 3 tahun pembangunannya.
Almon merasakan ia mendapatkan kembali kekuatan untuk terus dapat istiqomah menjalankan ibadah kepada Allah dikampung halamannya. "Saya seperti di-charge" ungkapnya.
Beberapa jamaah berharap Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh Syekh selama acara QINI ke-132, Kita dapat menjalankannya sebagai bekal diakhirat kelak, amiin. (adib/uu)
Almon Kalbuidi Jamaah asal pulau Flores, Nusa Tenggara Timur
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/850/peningkatan-spirit-ibadah-dengan-qini-nasional