Headlines News :
Home » » Dakwah ke Hongkong (19 - 22 Maret 2011)

Dakwah ke Hongkong (19 - 22 Maret 2011)

Written By Unknown on Minggu, 27 Maret 2011 | 15.46.00

Setelah kurang lebih tiga bulan lamanya kami menunggu pemberangkatan ke Hogkong sebagai agenda Dakwah Al-Idrisiyyah, akhirnya tibalah waktunya kami melakukan persiapan-persiapan untuk pemberangkatan ke Hongkong. Awal pemberangkatan dari Tasikmalaya (19/3/11) pada pukul 22.00 WIB, sebelumnya kami melaksanakan shalat sunnat safar (perjalanan) dengan rombongan. Kami beserta rombongan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 02.30 dan langsung di sambut oleh jamaah yang sedang bertugas di Bandara Soekarno-Hatta. Sesuai dengan jadwal penerbangan dari Bandara Soekarno Hata-Hongkong, kami take off pada pukul 05.30. Alhamdulillah selama dalam proses perjalanan (penerbangan) tidak ada sesuatu hal yang menghawatirkan semuanya berjalan dengan aman dan nyaman. Kami dan rombongan tiba di landasan Bandara Hongkong International Airport pada pukul: 10.30 waktu setempat. Kami dijemput oleh Panitia Penyelenggara dari Jam’iyyah Majelis Ta’lim Daarul Awwabiin. (mereka adalah: ukhtie lasmi usyairi; ukhti tika dan dan ukhti ati). Dari bandara menuju ke tempat penginapan (guest house) milik Bella Chan (muslimat asal indonesia yang menetap di hongkong) di Flat C, 6/F Lai Chi Building no. 46 Leighton Road causeway Bay. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam, kami pun beristirahat untuk melepas lelah bersama. Kami mendapatkan penerimaan dan penghormatan yang cukup baik dan ramah dari panitia, meskipun mereka adalah kaum perempuan, akan tetapi kinerja mereka cukup optimal dan efektif (mungkin dibentuk oleh pola kebiasaan dalam pekerjaan keseharian mereka; serta faktor lingkungan/culture di Hongkong). Menjelang waktu maghrib kami pun bersiap-siap untuk melaksanakan shalat berjamaah di Mesjid yang didirikan oleh Komunitas Muslim Pakistan di bawah pengawasan The Islamic Union of Hongkong; dan kami serta rombongan pun dapat bertatap muka dengan Pimpinan The Islamic Union Of Hongkong. Ustd. Abdul Muhaemin Karim yang berasal dari Cirebon Jawa Barat Indonesia. Selepas jamuan makan malam bersama-sama, Syekh Muhammad Fathurahman, M.Ag bercakap-cakap dengan Ustd. Abdul Muhaemin Karim yang melahirkan beberapa kesepakatan bersama dalam rangka melakukan upaya pembinaan spiritual bagi para Buruh Migran Indoneisa (BMI) dan perlindungan secara hukum terhadap para BMI yang mendapatkan keluhan dan permasalahan dalam melaksanakan tugas kewajiban dalam pekerjaannya. Dalam beberapa kesempatan Ustd. Abdul Muhaemin Karim menyampaikan bahwa potensi pekerja di Hongkong yang berasal dari Negara Indoensia (BMI) cukup tinggi. Perkembangan terakhir tidak kurang dari 240.000,- orang pekerja di hongkong yang berasal dari Negara Indonesia. Untuk bulan Januari – Maret 2011 tercatat 270 orang yang bekerja sebagai Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hongkong. Agenda kunjungan Al-Idrisiyyah ke Negeri Hongkong adalah dalam rangka Dakwah Al-Islamiyyah serta memenuhi undangan Pengajian dan Dzikir Akbar dalam rangka milad ke-3 Jam’iyyah Daarul Awwabin (kelompok pengajian buruh perempuan yang berasal dari Indonesia). Dengan tema central yaitu; ‘HIKMAH DATANGNYA UJIAN’ di Mesjid Besar Tsim Sha Tsui Kowloon. Syekh Muhammad Fathurrahman,M.Ag sebagai pimpinan Al-Idrisiyyah Pagendingan Jatihurip Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia mendapat penghormatan sebagai pemateri tunggal dalam acara tersebut dan di iringi oleh Tim Shalawat dari Al-Idrisiyyah Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia. Pada hari ahad (21/3/11) Syekh Muhammad Fathurrahman, M.Ag beserta rombongan tiba di Mesjid Besar Tsim Sha Tsui Kowloon untuk mengisi Kegiatan Pengajian dan Dzikir Akbar. Acara dimulai pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, sikap antusias yang tampak dari seluruh peserta/mustami’ah dilihat cukup tinggi hal ini ditandai dengan begitu banyaknya peserta yang hadir memadati ruang mesjid yang dijadikan sarana/tempat kegiatan oleh panitia. Dalam ceramahnya Syekh menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan kondisi kejiwaan umat manusia dalam menyikapi sisi hidup dan kehidupan sebagai bagian dari ketetapan Allah SWT yang dijalaninya. Islam sebagai konsep keselamatan membangun 2 potensi besar umat manusia. Yang pertama adalah wilayah pemikiran (Islam bisa didekati dengan akal yang sehat), kedua Islam menumbuhkembangkan potensi ruhaniyyah (Islam bisa didekati dengan wilayah hati/jiwa). Maka kita harus membangun mindset tentang kehidupan ini dengan lurus supaya kita bisa menjalani kehidupan ini dengan baik dan benar. Beliau pun menyampaikan, hendaknya para Buruh Imigran Indonesia (BMI) senantiasa meluruskan, meneguhkan niat maksud dan tujuannya serta mengikhlaskan dalam setiap amal perbuatannya, sehingga ia akan mendapatkan multi keuntungan dalam melaksanakan tugas pekerjaan dan kewajibannya; yang tidak hanya mendapatkan keuntungan dari sisi finansial (keuangan/gaji) semata, ia pun akan mendapatkan keberkahan dan keridhaan dari Allah SWT. Sesuai Firman Allah SWT: Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. dan Allah mendengar lagi melihat. (Q.S. An-Nisa: 134) Dalam arahannya beliau pun menekankan kepada mustami’at (jama’ah majelis) agar senantiasa membekali diri dengan keterampilan yang cukup dan kompeten serta penguasaan bahasa komunikasi yang baik. Di penghujung pengajian, para peserta pengajian dibawa larut dalam nuansa dan suasana yang penuh rasa khidmat lewat suguhan dzikir dan muhasabah yang dipimpin oleh Syekh Muhammad Fathurrahman, M.Ag. dalam muhasabahnya beliau menggiring sisi emosional; pikir; hati dan perasaan jama’ah untuk menyatakan ketundukan dan sikap berserah diri akan keagungan dan kebesaran Allah SWT. Dzat yang telah dan senantiasa mencurahkan kesempurnaan karunia dan kenikmatan-Nya, dzat yang menggenggam seluruh urusan makhluk ciptaan-Nya; dzat yang menjadi pusat orientasi kerinduan dan kecintaan bagi setiap hamba-Nya yang merindukan dan menantikan saat-saat perjumpaan dengan-Nya serta merindukan kehidupan negeri akhirat kelak. Tak terasa tetesan air mata mengalir jatuh membasahi sajadah, isak tangis pun semakin terdengar jelas seiring dengan ucapan kalimat i’tirof – istighfar (permohonan) akan ampunan Allah SWT atas setiap bentuk khilaf alpa dan dosa yang telah diperbuat. Tibalah dipuncak kenikmatan, suara yang menggema membumbung tinggi dan memenuhi seisi mesjid dengan ucapan kalimah ‘Laa ilaa ha illa Allah’ (tiada sembahan yang layak untuk disembah dengan sembahan yang sesungguhnya kecuali Allah SWT). Alhamdulillah kegiatan yang diselenggarakan berjalan penuh khidmat dan antusias dari seluruh peserta pengajian yang di tutup pada pukul 16.00 waktu setempat. Dalam agenda kegiatan, rombongan al-idrisiyyah pun mengunjungi dompet dhuafa yang berkantor di Jardine Bazaar No. 62, 2/F, Causeway Bay, Hong Kong. Phone +852 3119 4707 +852 6343 9047 yang dikelola oleh ustadz Abdul Ghafur (pimpinan umum). Beliau menyampaikan kondisi para BMI di Hongkong beserta kondisi permasalahan yang terjadi, diantaranya hal-hal yang menyebabkan para Buruh Migran Indonesia yang terjerat oleh hukum, perlakuan kasar dari majikan, ataupun karena sebab sikap-sikap kelalaian dan indisipliner. Dompet dhuafa juga memiliki sebuah shelter bernama shelter Iqro. Shelter adalah istilah bagi tempat penampungan Buruh Migran Indonesia (BMI) atau TKI/TKW bermasalah di Hong Kong. Ia juga menjadi tempat singgah, berkumpul, dan penginapan bagi BMI yang tidak tinggal di rumah majikan (stay out). Sedikitnya ada 7 Shelter di seluruh Hong Kong – Hong Kong Island, Kowloon, dan New Territories. Shelter juga menjadi tempat pembinaan rohani (seperti pengajian, baca tulis al Quran, Tausiyah) dan keterampilan (life skill) seperti kursus bahasa, komputer, dan sebagainya. Pada hari ketiga (senin, 21/3/11) penulis mengisi pengajian kuliah shubuh menggantikan Syekh yang berhalangan di shelter Iqro yang dikelola oleh Dompet Dhuafa, adapun peserta pengajiannya di namai Bidadari Fajar. Sebuah nama yang menjadi inspirasi dan motivasi bagi para peserta pengajian untuk membentuk karakter sorang muslimat yang taat, tertib, disiplin dan penuh semangat tinggi dalam menjalankan perintah dan kewajiban sebagai seorang muslimat. Selepas menjelang shalat berjamaah zhuhur yang dilaksanakan di Mesjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Centre 40 Oi Kwan Road - Wanchai Hong Kong. Kami pun diundang untuk mengisi ceramah yang dikoordinir oleh Halaqoh Senin. Dalam ceramahnya, Syekh Muhammad Fathurrahman, M.Ag menegaskan bahwa kedudukan BMI di Hongkong tidak hanya disebut sebagai pahlawan devisa semata, akan tetapi mereka pun diharapkan mampu menjadi sosok-sosok syahidah (pejuang) yang memakmurkan bumi Allah (Hongkong) dan mendakwahkan Al-Islamiyyah ditengah-tengah kehidupan mayoritas masyarakat non muslim. Dalam pengamatan penulis, ada beberapa hal yang positif berkenaan dengan negara Hongkong, baik dari sisi culture budaya, humanism - interaksi sosial dan kepatuhan terhadap hukum. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Pimpinan Majelis Daarul Awwabin (ukhtie Lasmi Usyairi). Diantara kebiasaan baik (positif) masyarakat Hongkong adalah; pertama, mereka pada umumnya taat akan hukum yang diterapkan dan penuh kedisiplinan; Kedua, sangat menghargai waktu; ketiga, mereka cukup selektif dalam pemenuhan penunjang kebutuhan hidup (tidak berlebih-lebihan) – hidup hemat; keempat, sangat menghormati dan menghargai loyalitas dan privacy orang lain. Begitupun secara umum, tata letak pembangunan kota Hongkong sangat strategis sebagai salah satu alternatif tempat untuk kunjungan/wisata dan liburan. Sepanjang jalur bahu jalan yang bersih dan tertata rapih, nyaris tidak ditemukan sampah yang berserakan; dinding dan trotoar yang terbebas dari coretan-coretan; pemberlakuan aturan lalu lintas tidak hanya dikenakan/diberlakukan kepada para pengendara/pengemudi; para pejalan kaki pun akan dikenai sanksi apabila melanggar rambu lalu lintas dengan denda $HK 500 sampai $HK 3000. Pada hari selasa (22/3/11) sesuai jadwal agenda, kami beserta rombongan bertolak dari Hongkong ke Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia dengan menggunakan pesawat China Airlines. Kami Take off dari Bandara Hongkong International Airport pada pukul 16.45 (waktu setempat) menuju Bandara Soekarno Hatta dan alhamdulillah kami tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 20.45 WIB. Penulis: Asep Darmawan,S.pd.I, Sekretaris al-Idrisiyyah Tasikmalaya Sumber: http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/198/dakwah-ke-hongkong-19---22-maret-2011
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger