Kedatangan jama'ah Ahmadiyyah Idrisiyyah Kelantan Malaysia
Written By Unknown on Jumat, 08 Juli 2011 | 15.59.00
Kedatangan jama'ah Ahmadiyyah Idrisiyyah Kelantan Malaysia di Sekretariat Al-Idrisiyyah Jakarta pada hari Rabu (6/7/11). Sedianya mereka ingin berjumpa dengan Mursyid Idrisiyyah Indonesia, namun jadwal keberangkatan Umroh yang telah ditetapkan tidak memungkinkan mereka bertemu pada hari Senin (4/7/11) lalu. Akhirnya mereka baru bisa tiba di Batu Tulis hari Rabu siang. Mereka datang bertiga bersama Mursyidnya (Syekh Asy'ari bin Husein) ke Jakarta dalam rangka menghadiri acara Haul atas undangan Habib Zen bin Sumait di Kemang (JakSel).
Kedatangan perdana mereka di sela-sela acara resmi adalah dalam rangka ta'aruf, dan berharap hubungan kedua lembaga besar ini bersambung pada pertemuan berikutnya. Selain itu menurut asistennya yang bernama Ust. Moh. Nizam, ke depan berharap ada kerjasama keduanya di berbagai bidang khususnya ekonomi. Karena ada beberapa komoditi yang bisa dimanfaatkan oleh kedua belah pihak.
Tempat zawiyyah mereka (Kelantan) berjarak sekitar 8 jam tempuh perjalanan darat menuju Kuala Lumpur. Sedangkan via pesawat sekitar 1 jam perjalanan. Zawiyyah Kelantan ini punya hubungan erat dengan Mursyid Murtadza (cucu Said Linggi, pembawa Idrisiyyah ke Malaysia). Syekh Murtadza adalah Mufti Negeri Sembilan, dan mereka menjadikannya sebagai central (pusat). Sama dengan Sidi Nizar bin Abdullah (yang pernah datang ke Indonesia) yang merupakan cucu daripada Said Linggi pula.
Syekh Asy'ari yang sudah berusia 73 tahun itu terlihat masih sehat dan bugar. Beliau mengatakan bahwa dalam bacaan awrad kita ada doa yang kita baca sehari-hari 'Satukanlah aku dengannya sebagaimana Engkau satukan ruh dan nafas, lahir dan batin, jaga dan tidur, dst...' (Sholawat 'Azhimiyyah). Yang menandakan adanya persatuan jiwa di antara murid-murid Idrisiyyah di manapun berada. Kemudian Beliau menyitir sebuah hadits, 'Ruh-ruh itu berkelompok-kelompok, dan akan berkumpul dengan yang sejenis'. Itulah mengapa kita merasa seperti saudara yang berbeda tempat saja. Kedatangannya hanyalah bermaksud menengok saudaranya di Indonesia.
Di sela-sela pembicaraan, kami menjelaskan sedikit hubungan kami dengan jaringan Tarekat Ahmadiyyah Idrisiyyah lainnya dari Malaysia. Kesediaan kami menerima bai'at, dan mengakui sosok Mursyid Ahmadiyyah Idrisiyyah Malaysia dari Sudan beberapa waktu yang lalu adalah bukti niat kuat kami untuk saling berbagi dan menerima. Kami belajar tidak ta'ashub (fanatik) kepada keutamaan kelompok Idrisiyyah Indonesia, agar kami bisa memahami kelebihan dan wawasan keilmuan kelompok lainnya. Sehingga kami pun menghendaki pula agar kelompok umat Islam atau Tarekat lain juga berbuat serupa, agar terciptalah kebersamaan dan kebersatuan dalam Islam. Tanpa diliputi perasaan merasa paling baik dan benar.
Setelah jamuan siang, kami berpisah. Mereka akan melanjutkan perjalanan berziarah kepada para Ulama dan Awliya yang ada di Jakarta.
Lq
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/232/kunjungan-jamaah-ahmadiyyah-idrisiyyah-kelantan-malaysia
Labels:
External