MUNAS AL-IDRISIYYAH
Written By Unknown on Rabu, 07 September 2011 | 08.51.00
Dalam rangka membangun manajemen dan koordinasi yang kokoh dengan seluruh pengurus Al-Idrisiyyah di setiap daerah di Indonesia, Al-Idrisiyyah akan melangsungkan Musyawarah Nasional di Daerah Bogor Jawa Barat. Musyawarah tersebut akan dihadiri oleh seluruh pengurus pusat maupun daerah.
Selain untuk memperkokoh koordinasi dengan seluruh pengurus di daerah, musyawarah tersebut juga mengagendakan pembahasan strategi dan langkah-langkah strategis lainnya berkenaan dengan pergerakan Al-Idrisiyyah kedepan. sehingga diharapkan dari musyawarah tersebut dapat menghasilkan point-point yang berharga untuk mewujudkan tatanan umat yang senantiasa berlandaskan nilai-nilai spiritual yang kokoh dan manajemen yang tangguh. Amin
Menengok Hasil MUNAS Al-Idrisiyyah
MUNAS Al-Idrisiyyah di Pusat Pelatihan Pesantren Kilat Al-Hikmah Bogor berlangsung sukses, baik dari sisi kepesertaan maupun teknis pelaksanaan acara. Bahkan acara MUNAS sempat mendapatkan perhatian besar dari pemilik lokasi acara, Bapak Fauzi Amnur, Lc, yang ikut memberikan siraman ruhani di waktu Shubuh pada hari pertama acara.
Pada uraian ceramahnya, Pak Fauzi menyatakan pentingnya umat Islam menjalin persatuan untuk perjuangan yang sama. Menurutnya, pada saat ini umat Islam sudah sampai pada masa Takwin (menghimpun segala potensi), yakni tahap kedua perjuangan Dakwah Islamiyyah sebagaimana dulu pernah dialami oleh Rasulullah Saw. Dan potensi umat Islam pada saat ini begitu besar, teramat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan untuk kemajuan Al-Islamiyyah. Oleh karenanya untuk mewujudkan hal tersebut mesti dibangun komunikasi yang bisa dipahami bersama, agar komunikasi dapat berjalan timbal balik (feedback). Selanjutnya, jika potensi telah dikerahkan, tahapan yang perlu dilakukan adalah Tahapan Tanfidz, mengeksekusi (mengaplikasikan) berbagai aturan Allah. Ceramah Pak Fauzi ini menghanyutkan hati jama’ah ke dalam suasana khusyu’ dan khidmat, sebab materi ceramah yang disampaikan banyak yang menguatkan visi misi MUNAS dan selaras dengan konsep perjuangan yang dicanangkan oleh Mursyid Al-Idrisiyyah dalam berbagai taushiyahnya.
Syekh M. Fathurahman mengungkapkan bahwa di samping kegiatan MUNAS diadakan untuk meningkatkan motivasi (semangat) juang dalam berorganisasi, moment tersebut menjadi ajang kominikasi atau silaturahim dengan tokoh luar. Dalam pandangan Idrisiyyah, silaturahim itu bukanlah basa-basi sebagaimana yang dilakukan kebanyakan komunitas lembaga lainnya. Silaturahim mesti dilakukan dengan tulus dan apa adanya, disertai dengan kesungguhan mewujudkan jalinan komitmen yang akan dibangun.
Teknis pelaksanaan Munas yang berlangsung 2 hari tersebut seluruh peserta yang mewakili kepengurusan Idrisiyyah seluruh Indonesia dibagi menjadi beberapa Komisi. (Pertama) Komisi Organisasi, Komisi Ekonomi, Komisi Dakwah, Komisi Pendidikan dan Komisi Pemuda dan Perempuan.
Syekh M. Muhammad Fathurahman dalam arahannya di bidang organisasi menyatakan perlunya Idrisyyah menggandeng berbagai tokoh dalam keorganisasian Idrisiyyah. Karena sebagai wadah perjuangan dakwah ke depan, instrumen tokoh publik bisa menjadi partner strategis yang saling mengisi dan memudahkan tujuan dakwah Islamiyyah yang diusung Al-Idrisiyyah. Saat ini, posisi Ketua Umum organisasi masih dikendalikan oleh Mursyid sampai tercapai kondisi pergerakan organisasi yang optimal sesuai yang diharapkan. Selain itu, posisi Ketua Umum dikawal oleh tenaga ahli (pakar) yang profesional di bidangnya yang saat ini sudah ada beberapa jama’ah yang dianggap layak untuk menduduki posisi tersebut.
Sebagai organisasi yang berorientasi kepada perjuangan dakwah Islamiyyah, kinerja profesional organisasi mesti ditopang oleh kemantapan dan sikap mental spiritual yang kokoh. Oleh karenanya di bidang ekonomi, Syekh M. Fathurahman menyatakan bahwa kinerja organisasi di bidang ekonomi mesti memposisikan figur Mursyid selaku Pewaris Nabi sebagai pemberi fatwa yang memberikan keputusan final terhadap berbagai permasalahan ekonomi baik secara internal maupun eksternal. Posisi Mursyid juga sebagai pemberi motivasi terhadap langkah ekonomi, dan penggerak (mobilisator) umat dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan.
Di bidang ekonomi, pengurus Al-Idrisiyyah mesti mengambil semangat usaha (bisnis) yang pernah dilakukan oleh Syekh M. Dahlan. Beliau terkenal sebagai Mursyid yang gigih dalam berekonomi. Banyak usaha yang Beliau geluti, meski mengalami kegagalan. Hal ini perlu kita jadikan sebagai bahan motivasi kita di bidang ekonomi.
Di bidang dakwah, Syekh M. Fathurahman memaparkan bahwa dakwah itu tidak mutlak menjadi tanggung jawab Kabid Dakwah (Ulama), tapi langkah dakwah bisa dilakukan melalui pribadi kita masing-masing. Oleh karenanya, Beliau membagi gerakan Dakwah itu menjadi 2, (pertama) Dakwah Syakhshiyyah (personal), (kedua) Dakwah Jama’i (kolektif). Karakter Dakwah Syakhshiyyah adalah dakwah yang tanpa biaya. Yang dikedepankan adalah teladan akhlak dan moral.
Setelah MUNAS, agenda yang akan dilaksanakan adalah pembentukan Adhoc yang akan menindaklanjuti langkah kerja hasil Munas. Rencananya akan berlangsung pada tanggal 24 September di Jakarta.
Lq, 24 September 2011
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/250/munas-al-idrisiyyah
Labels:
Internal