Headlines News :
Home » , » Pernik-pernik PQN Dzulhijjah 2011

Pernik-pernik PQN Dzulhijjah 2011

Written By Unknown on Kamis, 03 November 2011 | 10.39.00

Hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya. Begitu juga Jakarta yang baru beberapa hari telah diberikan rasa nyaman dengan mulai turunnya hujan deras sejak berbulan-bulan terik matahari terasa membakar kulit di siang hari. Sore itu, sejak Ashar hingga tengah malam hujan rintik tak kunjung henti. Tapi acara PQN terus berjalan. Dari kejauhan suara Syekh Fathurahman, Mursyid Al-Idrisiyyah, menggema di balik suara riak air akibat hujan yang tiada henti. Cuaca dan hawa dingin menguji kesetiaan peserta PQN di bulan Haji tahun ini. Siang itu tak disangka ada peristiwa kecil yang membawa sedikit ketegangan di lingkungan Pesantren. Secara tiba-tiba beberapa orang yang mengaku berasal dari kelompok FPI datang ke Pesantren. Mereka masuk ‘tanpa permisi’ ke lingkungan Pesantren. Dengan dalih membela yang ma’ruf dan menghancurkan yang munkar, mereka berusaha menyelidiki suatu kasus internal Pesantren yang sampai ke telinga mereka. Mereka terlihat berkeliaran di lingkungan pesantren, bahkan ada di antara mereka yang asik merokok (seperti menunggu sesuatu). Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka Pengurus mengajak mereka untuk masuk ke dalam kantor untuk berdialog, agar keinginan atau maksud kedatangan mereka bisa diketahui. Semula beberapa di antara mereka menolak, dan berusaha menemui langsung pimpinan Pesantren yang saat itu sedang istirahat. Tapi akhirnya mereka bersedia. Beberapa pengurus mencoba menjelaskan duduk persoalannya, dan masalah tersebut sudah dibahas di tingkat pemerintah setempat (Kades dan Koramil) agar tidak terjadi bias yang menggangu ketentraman lingkungan yang sudah kondusif. Setelah mendengar penjelasan dari Pengurus Al-Idrisiyyah, bahwa masalah ini merupakan masalah internal (keluarga) Al-Idrisiyyah, maka mereka yang tadinya terlihat ingin membela nasib si pengadu, akhirnya memposisikan diri mereka sebagai penengah atau pendengar. Sebagai jalan tabayun, dihadapkanlah si pengadu dengan Syekh M. Fathurahman selaku pimpinan Pesantren. Maka semakin jelaslah bahwa, kasus yang ingin dibela atau diperjuangkan oleh mereka ternyata hanyalah masalah keluarga yang menyangkut masalah tanah wakaf (bukan warisan). “Seluruh aset Pesantren ini baik yang bergerak maupun tidak bergerak adalah berstatus wakaf, alias milik Pesantren. Dan tidak ada kepemilikan pribadi”, jelas Syekh M. Fathurahman. “Karena Guru kami adalah sosok Al-Ulama yang tidak mewarisi harta kekayaan, tapi mewarisi ilmu”. Setelah dijelaskan bagaimana status wakaf tanah di seluruh Pesantren maka anak-anak muda yang mengaku habis menghadiri pertemuan FPI di Ciawi ini memahami. Di akhir penjelasannya Syekh M. Fathurahman mengingatkan kepada rombongan tersebut, sebagai sebuah organisasi Islam yang besar, hendaknya mengedepankan adab atau tata krama dalam bertamu. Karena Islam mengajarkan masalah adab. Jika ingin datang ke suatu tempat (apalagi lembaga Pesantren), seharusnya melayangkan surat kunjungan terlebih dahulu sehingga orang yang didatangi bisa memahami apa maksud dan tujuan mereka datang. Sebab setiap wilayah memiliki aturan sendiri. Jika masalahnya seperti sekarang, akan menjadi jelas posisi mereka, apakah menjadi pendamping kasus, lawyer, pembela hukum, atau lainnya. Andai kedatangannya hanya untuk bersilaturahim, maka kami lebih senang. Karena menambah jalinan persaudaraan dan saling mengenal sesama lembaga Islam. Setelah pembicaraan itu, rombongan diajak ke lokasi pembangunan pesantren yang dianggap penyebab masalah supaya menjadi jelas duduk permasalahannya. Maka selesailah kisah di hari ini nanti malam proses pelantikan pengurus baru menanti. Lq. Kamis, 3 November 2011 Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/263/pernik-pernik-pqn-dzulhijjah-2011
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger