Kunjungan ke Markas Jama'ah Tabligh
Written By Unknown on Minggu, 16 Oktober 2011 | 08.27.00
Mursyid Al-Idrisiyyah bersama puluhan jama'ah Tabligh wilayah Tasikmalaya mengadakan kunjungan Ta'aruf ke pusat pembinaan kader Da'i jama'ah Tabligh di daerah Temboro, Magetan, Jawa Timur. Kunjungan tersebut merupakan balasan kunjungan pimpinan Pesantren Temboro beberapa waktu yang lalu di Tasikmalaya.
Ada hubungan khusus antara Al-Idrisiyyah dengan pimpinan Pesantren Temboro, KH. Uzairon Thayfur Abdillah. Menurut penuturan Kiyai yang pernah menimba ilmu di Mekah dengan Sayid Muhammad al-Maliki al-Hasani dan Syekh Bin Baz ini ayahandanya dulu pernah mengambil talqin dzikir kepada Syekh Akbar Abdul Fattah. Bahkan, nama pesantren Temboro pun dinamai dengan Pesantren Al-Fatah.
Kegiatan rutin di markas Temboro ini adalah pengajian umum yang berlangsung pada setiap malam Jum'at. Ribuan jama'ah dan santri mengikuti pengajian tersebut, sehingga memenuhi ruangan masjid yang bangunannya begitu luas. Ibadah sholat lima waktu di masjid ini serasa di Madinah, yakni ada jeda waktu yang lama antara azan dan iqamat. Meskipun demikian, banyak santri yang sudah biasa menghadapi kondisi tersebut dengan tadarus Al-Quran.
Program jama'ah tabligh tidak lepas dari agenda dakwah, mengajak orang untuk menghadiri masjid baik untuk sholat berjama'ah maupun ta'lim. Istilahnya UUD (Ujung-Ujungnya Dakwah). Jama'ah yang beribadah haji pun dianjurkan untuk terus berdakwah, mangajak orang untuk mudzakarah dalam lingkaran halaqah. Pada malam Jum'at itu jama'ah yang hadir didaulat untuk menyambut program khuruj (dakwah keluar) selama 4 bulan 40 hari. Satu persatu mereka yang telah diberikan motivasi oleh penceramah saat itu (Ust. Tanthowi) berdiri dan menyisihkan diri untuk berkumpul dengan jama'ah yang telah siap lainnya.
Sebelum dilangsungkan sholat Isya berjama'ah, KH. Uzairon menemui Mursyid Al-Idrisiyyah bersama rombongan. Terlihat fisik Kiyai sedang kurang sehat, karena banyaknya aktivitas yang beliau lakukan. Beliau merasa senang dengan kehadiran Syekh M. Fathurahman yang menyempatkan diri datang ke Temboro. Pak Kiyai menawarkan Syekh dan rombongan untuk menetap selama 3 hari. Akan tetapi karena agenda pengajian rutin tidak bisa diliburkan, keinginan tersebut tidak bisa dipenuhi.
Pada pagi hari kami diajak mengunjungi beberapa tempat pendidikan yang berada di berbagai tempat. Sejauh perjalanan menuju lokasi pendidikan, kami melewati pemukiman yang telah diwarnai jelas dengan karakter jama'ah Tabligh. Mereka menamakannya dengan kampung Madinah, sebagai cerminan kehidupan masyarakat Madinah di masa lalu. Ada beberapa tempat pendidikan yang kami kunjungi, pondok pesantren putra dan putri, pondok tahfizhul Quran, pesantren Diniyyah.
Syekh M. Fathurahman menyampaikan pandangan Beliau kepada Kiyai Uzairon, bahwa saat ini kita mesti menciptakan kebersamaan dengan merangkul berbagai elemen umat, dan menghargai perbedaan bentuk (metode) dakwah yang dilakukan masing-masing kelompok umat Islam. Karena jalan menuju kepada Allah adalah sebanyak nafas makhluk dan metode bukanlah tujuan. Dakwah merupakan salah satu alat menuju kepada Allah. Jika kita terlalu mengedepankan atau memaksakan suatu cara (metode) kepada orang lain, maka dakwah kita akan terbentur dengan kelompok Islam lain yang menggunakan caranya sendiri.
Oleh karenanya betapa penting membangun kebersamaan (melalui silaturrahmi dan ukhuwah) dan saling menghargai perbedaan berdakwah dalam menyampaikan Risalah Al-Islamiyyah kepada umat Islam secara khusus dan umat lain secara umum, agar tercipta misi Islamiyyah sebagai ummatan wahidah dan rahmatan lil 'alamin. Pada kunjungan Syekh M. Fathurahman kali ini belum ada kesempatan untuk beraudiensi dan menyampaikan taushiyahnya di markas Jama'ah Tabligh tersebut, karena waktu kunjungan yang terbatas. KH. Uzairon bermaksud ingin mengunjungi kembali Pondok Pesantren Al-Idrisiyyah di Tasikmalaya jika ada waktu dan kesempatan.
Lq, 17 Oktober 2011
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/261/kunjungan-ke-markas-jamaah-tabligh-di-temboro-jatim
Labels:
External