Menyongsong Pekan Qini Nasional, 31 Januari - 5 Februari 2012
Written By Unknown on Minggu, 29 Januari 2012 | 10.43.00
Sebentar lagi Pekan Qini Nasional akan digelar. Memasuki bulan Maulid 1433 H Pekan Qini yang telah dilaksanakan sebanyak 118 kalinya akan menyatukan kita kembali sebagai murid Al-Idrisiyyah dari berbagai daerah untuk meningkatkan ibadah bersama di tempat Guru kita Syekh M. Fathurahman.
Qini yang mengandung pengertian’ jagalah aku’ (dari siksa-Mu, kemurkaan-Mu) dengan bimbingan-Mu, Inayah-Mu, Ampunan-Mu, Keluasan Karunia-Mu, menggiring kita kepada kepasrahan diri dalam menambatkan kedekatan diri kepada Allah melalui wasilah yang telah ditunjuk-Nya.
Banyak niat-niat baik yang mengiringi keberangkatan seorang murid kepada moment Qini tersebut. Ada di antara kita yang mempunyai kampung halaman, sehingga moment Qini dijadikan sebagai tempat berkumpulnya saudara-saudaranya dari berbagai penjuru. Di sisi lain meskipun kita tidak memiliki kampung halaman, sebenarnya kita memiliki saudara-saudara yang telah diikat kuat dalam jalinan Hablillah (Tali Allah, yakni Birokrasi Ilahiyyah) yang terlebih kuat dari tali hubungan darah keluarga. Jalinan Hablillah inilah yang mengakibatkan berpaut atau tidaknya kita dengan mereka di hadapan Allah kelak.
Niat lainnya adalah mengembalikan diri kita kepada atmosfer kehidupan yang ideal sebagai hamba Allah yang senantiasa ingat kepada Allah dalam seluruh gerak lahir batin. Virus-virus yang telah dibentuk oleh lingkungan kehidupan kita sekarang ini akan kita bawa bersama di tempat Guru kita untuk dinetralisir, dijinakkan bahkan dihilangkan dari memori keinginan kita.
Demikian tinggi keinginan kita untuk menjalani kehidupan ini tanpa keluh kesah dan kemunduran spiritual. Hal itu telah kita coba di tempat lain, namun tidak membuahkan hasil. Tapi dengan duduk dan berdiri bersama pada moment Pekan Santri Qini nanti, harapan untuk kehidupan cerah tanpa penyimpangan muncul kembali. Perilaku kita yang keliru dalam merespon peristiwa kembali ditata. Pribadi kita pun dibenahi.
Banyak orang merindukan Madinah, untuk bersua dengan Rasulullah Saw. Namun berapakah yang tergerak hatinya untuk merindukan untuk datang ke majelis Pewarisnya, dan dapat berjabat dengan tangan yang penuh keberkahan dan dapat meluruhkan dosa. Rasulullah Saw bersabda: Man shoofaha ‘aaliman faka-annamaa shoofahanii…. [Barang siapa yang berjabat tangan dengan orang yang Alim maka seolah-oleh ia berjabat tangan denganku]. Betapa tinggi penghargaan Allah bagi hamba yang ingin selalu dekat dengan figur yang dicintai dan dikasihi-Nya.
Tiada keindahan yang melebihi kebersamaan dengan Allah, atau kebersamaan dengan para Utusan-Nya. Esensi tetap satu, kebersamaan dengan Yang Haq, sebagai sumber cahaya yang menerangi kegelapan jiwa.
Jalan setapak telah mereka lalui
Disertai Sesunggukan duka dan desah nafas
Tapi jalan itu tidak banyak orang rindui
Manusia dengan hampa mengejar emas
Oh, baktiku. Perjalanan yang sulit untuk dinanti
Entah sampai di mana perhatian ini berakhir
Tengoklah ke hadapan Sumber dan Bukti
Di sanalah semuanya menuju titik nadir
Lq. 2012
Sumber :http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/285/menyongsong-pekan-qini-nasional-31-januari---5-februari-2012
Labels:
Internal,
Qini Nasional