Headlines News :
Home » » Pesantren FADRIS dikunjungi Ketua MUI DKI

Pesantren FADRIS dikunjungi Ketua MUI DKI

Written By Unknown on Minggu, 04 November 2012 | 10.20.00

Minggu, 4 November 2012
Pesantren FADRIS dikunjungi Ketua MUI DKI
                 
Kunjungan STAIINDO, 1-2 November 2012
Ahlan Wa Sahlan, Selamat Datang

Pondok Pesantren Fat-hiyyah Al-Idrisiyyah, beberapa hari yang lalu (1/10) mendapat kunjungan rombongan STAIINDO (Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia) Jakarta. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan kedua kali, setelah beberapa bulan yang lalu wakil STAIINDO datang ke pesantren.

Kali ini kedatangan rombongan STAIINDO begitu istimewa karena disertai pimpinannya, KH. Munzir Tamam, MA. Bersama rombongan berjumlah 18 orang yang terdiri dari Ketua Jurusan dan para Dosen, Beliau menginap  semalam di Pesantren.

Kunjungan jajaran pengurus STAIINDO Jakarta yang dipimpin oleh KH. Munzir selaku Ketua MUI Jakarta  ini merupakan progres dan hasil  Al-Idrisiyyah membangun kemitraan dengan lembaga atau ormas Islam lainnya, terutama di bidang dakwah. Perjalanan Al-Idrisiyyah yang sudah muncul sejak tahun 1935 di wilayah Jakarta, telah melahirkan banyak jejak langkah kemitraan dengan berbagai lembaga swasta maupun pemerintah, Islam maupun non Islam.

Syekh M. Fathurahman menegaskan bahwa Al-Idrisiyyah merupakan bagian dari organisasi Islam yang manhaj-nya adalah Tarekat, sebagaimana organisasi lainnya yang memiliki manhaj dan tentu terdapat perbedaan dari berbagai segi. Ada 3 program yang sedang dibangun oleh Al-Idrisiyyah, yaitu Pendidikan, Dakwah dan Ekonomi Islam, kesemuanya terintegrasi dalam kepemimpinan Tarekat.  Masing-masing program tidak bisa berdiri sendiri tapi saling membutuhkan dan mendukung dalam satu manajemen terpusat.

Al-Idrisiyyah dalam hal ini tidak mempelajari konsep Islam saja, tapi juga merealisasikan bentuk-bentuk usaha ekonomi  yang bermuara kepada syari’at Islam. Seperti BMT (Baitul Maal wat Tamwil), perdagangan, perikanan, dan lain-lain.

Sejak turun dari mobil hingga menuju kediaman Syekh M. Fathurahman (pimpinan pondok) Kiyai Munzir dibantu oleh kedua orang asistennya agar bisa berjalan dengan baik. Kondisi itu tidak mengurangi semangatnya untuk hadir pada majelis Pengajian malam Jum’at yang biasa diselenggarakan di Pondok Pesantren FADRIS.

Dalam sambutannya, Kiyai Betawi tersebut menyatakan rasa gembiranya dapat merealisasikan niat berkunjung ke Pesantren Tarekat Al-Idrisiyyah. Karena sebetulnya sejak lama Beliau memperhatikan sepak terjang dan ahwal jama’ah berghamis dan berselendang hijau ini dalam berbagai event.  Beliau langsung menyatakan ingin sekali mengikuti praktek ibadah bernuansa Tarekat secara full (awal hingga akhir). Dan rupanya berbekal pengalaman berinteraksi dengan dunia Islam baik di dalam maupun luar negeri, Beliau menyatakan telah terbiasa mengikuti berbagai ritual acara peribadatan yang diselenggarakan oleh berbagai macam aliran Tarekat. Namun pada kesempatan itu, Beliau menambahkan bahwa ajaran Tarekat Idrisiyyah ini begitu simpel (sederhana), sehingga bisa diajarkan di lingkungannya (Jakarta) nanti.

Beberapa hal yang menarik perhatian Ketua MUI DKI ini sehingga datang ke markas Al-Idrisiyyah adalah lembaga pendidikan Al-Idrisiyyah didukung oleh bimbingan Tasawuf (Tarekat). Kedua kegiatan organisasi Al-Idrisiyyah tidak hanya bentuk program Dakwah saja, hal ini terbukti dari banyaknya aktivitas ekonomi pesantren yang Beliau ketahui.

Harapan Kiyai Munzir dengan membawa jajaran pengurus dan pengajar STAIINDO ke Al-Idrisiyyah adalah untuk belajar sesuatu yang tidak ada pada lembaga mereka. Termasuk bimbingan Tasawuf yang menekankan aspek penyucian jiwa, pembersihan hati, dan memurnikan akhlak.
Sedangkan pihak Al-Idrisiyyah yang mendapatkan tamu kehormatan dari STAIINDO Jakarta tersebut mengharapkan jalinan kerjasama yang lebih erat, khususnya untuk mempercepat persiapan pembentukan perguruan tinggi yang mendampingi kelembagaan pendidikan yang sudah ada di lingkungan pesantren. Rencananya ada 3 jurusan Ekonomi Islam yang akan dibuka, yaitu perbankan syari’ah, akuntansi dan manajemen.

Agenda pengajian malam Jum’at mulai dari sholat, taklim, dzikir, tahajjud berjama’ah, diskusi keagamaan berjalan sebagaimana biasa meski kedatangan tamu spesial dari Ketua MUI DKI beserta rombongan. Pada malam tersebut, Syekh M. Fathurahman memberikan materi 4 pedoman Salik di hadapan jama’ah termasuk tamu yang hadir. Di antara pedoman tersebut dijelaskan bahwa seorang salik mesti mengisi hatinya dengan rasa kasih sayang sesama muslim, baik yang besar maupun kecil. Jika hal ini ditanamkan kepada kaum muslim di seluruh dunia niscaya pertikaian antar sesama muslim seperti yang ada di Timur Tengah saat ini dapat diselesaikan. Sebab kesatuan nilai Tauhid mesti diutamakan daripada kepentingan politik, jabatan serta apa yang sedang mereka perebutkan.

Para tamu juga menikmati kenikmatan berdzikir dan sentuhan muhasabah yang mengantarkan jiwa kepada renungan makna kehidupan kini sebagai jembatan perjalanan menuju kehidupan yang kekal abadi. Tangisan taubat jama’ah yang hadir mengiringi jalannya acara dzikir muhasabah hingga usai tengah malam.

Kiyai Munzir dan rombongan menyatakan minatnya untuk mengamalkan dzikir yang diamalkan oleh jama’ah Al-Idrisiyyah, karena dinilainya simpel (sederhana). Keinginan tersebut terwujud di pagi hari menjelang  keberangkatan pulang ke Jakarta, seluruh tamu diberikan ijazah dzikir Idrisiyyah oleh Syekh M. Fathurahman.
Lq, 3 November 2012


Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/357/pesantren-fadris-dikunjungi-ketua-mui-dki
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger