Headlines News :
Home » , » Maulid di Cariu

Maulid di Cariu

Written By Unknown on Jumat, 25 Januari 2013 | 08.48.00

Suasana hujan, jalan becek mewarnai acara Maulid di Cariu. Kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat masyarakat kampung Nyengcle desa Selawangi untuk menyambut kedatangan rombongan Mursyid Al-Idrisiyyah. Mereka sudah hadir sejak Maghrib menunggu-nunggu sosok penceramah malam itu.

Butuh waktu 4-5 jam perjalanan mencapai Ponpes Miftahul Khoeriyyah sebagai tempat acara. Tampak buah-buahan berjajar mewarnai pemandangan sepanjang jalan sejak memasuki wilayah Jonggol sebelum memasuki daerah Cariu.

Ponpes ini merupakan salah satu dari kediaman para murid Idrisiyyah di Cariu, yang kebanyakan adalah para Asatidz. Jarak antara satu murid dengan lainnya begitu jauh, 10 km. Jama’ah Idrisiyyah Cariu yang mulai bergabung beberapa bulan lalu ini banyak yang telah memiliki anak didik di pesantren / majelisnya masing-masing. Seluruh rangkaian acara malam itu pun melibatkan para Ustadz dan murid-muridnya.

Anak didik tersebut ikut mengisi pengantar acara berupa lantunan Sholawat dengan iringan Rebana. Acara Maulid malam itu pun dimeriahkan dengan penampilan duet Qori yang membawakan Shalawat dan Tilawah Quran. Pimpinan Ponpes Miftahul Khoeriyyah yang malam hari itu genap berusia 41 tahun menyatakan bahwa kehadiran Syekh begitu diharapkan untuk memberikan nasehat dan penjelasan mengenai ajaran Al-Idrisiyyah.

Karena menurutnya Tarekat Tasawuf banyak yang dipahami dengan tidak utuh oleh masyarakat setempat. Padahal ajaran Idrisiyyah yang begitu fleksibel dalam penerapan dan banyak kelebihannya itu amat perlu diketahui oleh umat Islam sehingga pandangan mengenai Tarekat yang sebenarnya dapat mereka peroleh. Ajengan Mahfudz Ramli dengan panjang lebar menyampaikan sambutannya dengan bahasa / dialek setempat sebelum penceramah naik panggung. Karena ia seorang mubaligh, maka sambutannya ketika itu cukup lugas. Beberapa tokoh Cariu, Ulama dan wartawan koleganya juga hadir. Syekh M. Fathurahman mengajak masyarakat setempat untuk menyiapkan generasi penerus dari anak-anaknya untuk dididik di Pesantren.

Karena tantangan kehidupan di era kemajuan teknologi sekarang ini begitu berat. Semakin sulit menciptakan kader-kader taqwa yang memperjuangkan kebenaran. Ketidakmampuan orang tua mendidik anaknya hendaknya diatasi dengan menyerahkannya kepada para Ustadz yang mau mencurahkan tenaganya membentuk kepribadian anaknya menjadi kader yang dapat diandalkan agama dan keluarga di kemudian hari. Manusia dalam alam azali telah diambil sumpahnya di hadapan Allah, namun di kemudian hari banyak yang melupakan peristiwa komitmen itu. Mereka lupa kepada syari’at (ketetapan) Allah, sehingga menjalankan kehidupan dengan aturannya sendiri. Padahal manusia diperintahkan utnuk mengikuti apa yang diturunkan Allah (ittabi’uu maa anzalallah). Jika manusia terus mengikuti aturannya sendiri dan tidak mau diatur dengan aturan Allah maka mereka akan hancur.

Umat Islam banyak yang tidak mengenal agamanya sebagai agama yang mudah (Ad-Diinu yusrun), dan juga mengajarkan kesuksesan dalam hidup. Allah memberikan bukti tersebut dalam kehidupan atas apa yang telah diperjuangkan, agar keinginan untuk menggapai kesuksesan akhirat menjadi lebih besar. Menurut Ust. Mahfudz Ramli ke depan keberadaan masjid di lingkungan pesantren akan diubah menjadi ruang pendidikan dan perpustakaan.

Sedangkan masjid akan dibangun di tempat yang lebih strategis di sisi jalan. Alhamdulillah, sudah ada yang menghibahkan tanah seluas 1.000 m persegi untuk rencana tersebut. Dengan adanya beberapa rencana dakwah yang terukur dan sistematis, kehadiran Al-Idrisiyyah diharapkan menjadi energi baru bagi masyarakat Cariu untuk menjalankan Islam dengan lebih baik. Sebelumnya kemitraan Al-Idrisiyyah dengan masyarakat Cariu sudah berjalan melalui program ekonomi. Beberapa segmen usaha sedang dan akan diupayakan, terutama di bidang perkebunan dan perdagangan. Adanya BMT Al-Idrisiyyah sebagai upaya meningkatkan kualitas dan pemberdayaan umat akan mempercepat terwujudnya keseimbangan hidup dalam menjalankan Dienul Islam, dalam hal ini bagi masyarakat Cariu.

Lq, 24 Jan ’13.

Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/375/maulid-di-cariu
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog alidrisiyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger