JAKARTA-Lebih dari lima ratus orang jamaah Al-Idrisiyyah Cabang Jakarta memadati masjid Al-Fattah, Pondok Kelapa, Jakarta Pusat pada Ahad pagi, 7 April 2013. Mereka yang bertempat tinggal di wilayah seperti Serpong, Ciledug, Cibinong, Depok, Bekasi dan sekitarnya, mulai berdatangan sejak pukul 06.00 untuk mengikuti pengajian yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga pukul 13.00.
Pengajian kali ini sekaligus menjadi edisi perdana atau pembuka Pengajian Arbain.
Panitia pengajian, menjelaskan bahwa Pengajian Arbain untuk Cabang Al-Idrisiyyah Jakarta akan dilaksanakan setiap Ahad pagi di pekan pertama setiap bulannya.
Pengajian dimulai dengan pembacaan Sholawat dan Tahsinul Qira'ah yang dikomandani Ustadz Syafrudin, dilanjutkan dengan kajian atau ceramah Islam yang disampaikan langsung oleh Mursyid Al-Idrisiyyah Syekh Muhammad Faturrahman, M.Ag.
Syekh Muhammad Faturrahman, M.Ag, dalam ceramahnya menjelaskan tentang bagaiman proses dan cara menggapai kebahagiaan dan kesuksesan hakiki.
Bahwa kebahagiaan dan kesuksesan hakiki adalah kesuksesan dan kebahagiaan yang berlandaskan kepada ajaran Allah SWT, sekaligus kesuksesan dan kebahagiaan itu itu hakiki di hadapan Allah SWT, yang berarti bertahan selamanya.
Ada tiga tahapan atau proses yang perlu dilakukan untuk menggapai kebahagiaan dan kesuksesan hakiki. Tiga tahapan itu akan mudah diingat dengan singkatan 3T, yang terdiri dari Takhalli, Tahalli dan Tajalli.
Takhalli adalah mengosongkan, dalam hal ini mengosongkan jiwa dari keburukan-keburukan penyakit batin. Menurut Imam al-Ghozali ada 10 penyakit batin yang jika dibiarkan bercokol di dalam jiwa manusia, akan menimbulkan berbagai keburukan. Beberapa dari 10 penyakit batin itu adalah berlebihan dalam makan dan minum, berlebihan dalam berbicara, pemarah, hasad, dan bakhil.
Tahkalli diperlukan untuk mengosongkan jiwa manusia dari keburukan-keburukan itu.
Tahap berikutnya adalah tahalli atau memperindah, yakni memperindah hati dan jiwa yang sudah dikosongkan dari penyakit-penyakit batin. Cara memperindah hati adalah dengan memperbanyak zikir, membaca dan mempelajari Al-Quran, dan mengkaji ilmu-ilmu serta ajaran-ajaran Islam.
Jika sudah melalui dua tahap di atas, manusia akan mudah memasuki tahap berikutnya yaitu tajalli atau tampak terlihat. Yang dimaksud tampak adalah manusia berpikir atau merasa bahwa Allah swt selalu mengawasi keberadaan dan tingkah laku mereka di mana pun dan kapan pun.
Dengan memunculkan perasaan itu, manusia akan terdorong untuk berbuat baik yang mendatangkan pahala, serta takut untuk melakukan keburukan yang menambah dosa.
Para jama’ah yang hadir tampak antusias menyimak kajian yang disampaikan oleh Syekh Akbar Muhammad Faturrahman, M.Ag.
Pengajian pun berlangsung interaktif, karena sesekali diselingi dialog dan sapaan akrab dari penceramah. Seusai menyimak kajian, para jamaah diajak mengikuti zikir dan doa, dilanjutkan solat zuhur berjamah dan berjabatan tangan dengan penceramaah dan sesama jamaah.
Suasana semakin hangat dengan acara makan siang bersama sebagai penutup rangkaian pengajian.
AI-Kontributor Jakarta
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/390/pengajian-arbain-al-idrisiyyah-jakarta-edisi-pertama