Selasa, 25 November 2014
Wisata ziarah Ustadz Haji Saari Hussin
Makam para Mursyid Al Idrisiyyah Indonesia di ziarahi Ikhwan Malaysia
Foto bersama
para tamu pria berfoto dengan Syekh Fathurrahman
Al Idrisiyyah.com, Tasikmalaya – Pagi hari yang sejuk di komplek pesantren Fathiyyah Al Idrisiyyah (FADRIS) perlahan berangsur cerah dan hangat, sehangat sambutan jajaran pengurus dan jamaah tarekat Al Idrisiyyah Indonesia kepada 6 orang peziarah dari Malaysia yang sedang dalam perjalanan pagi itu (24/11) dari Bandung menuju komplek pesantren tersebut.
Seperti yang telah di jadwalkan sejak sekitar sebulan sebelumnya, akan kedatangan rombongan dari Jalan Atas Banggol, kota Bharu, negeri Kelantan , Malaysia. Rombongan bermaksud berkunjung ke berbagai tempat ziarah di Jakarta-Bandung dan Tasikmalaya, maka hari ini (24/11) giliran makam para Mursyid Al Idrisiyyah dan kediaman Syekh Fathurrahman yang akan di ziarahi rombongan tersebut.
Sebelum menginjakan kaki di pusat tarekat Al Idrisiyyah, para peziarah yang di pimpin Tuan Syeikh Ustadz Haji Saari Hussin sekitar pukul 10.00 WIB (waktu indonesia barat) disambut oleh ustadz Luqmana dan sebagian pengurus tarekat di warung sangu (rumah makan) Nini Anteh untuk santap siang sebagai jamuan awal.
Di rumah makan milik salah satu murid Syekh Fathurrahman ini para tamu di suguhi santapan khas sunda, dengan nuansa interior, peralatan makan dan furniture ala tempo dulu yang dapat membius pengunjung serasa berada di masa lampau. Nuansa tersebut dengan cepat dapat mencairkan suasana para ahli tarekat beda negara itu. Seusai makan para tamu di ajak berkeliling sesaat ke pusat kota Tasikmalaya dan Mesjid Agung kota tersebut, tidak terlalu lama berkeliling kota, rombongan langsung melaju ke arah pondok pesantren Fathiyyah al Idrisiyyah (FADRIS).
Tour komplek pesantren
Menjelang waktu dzuhur, tamu dan pengurus al Idrisiyyah beranjak menuju komplek lembaga pendidikan dan di sambut oleh ketua divisi pendidikan tarekat Bapak Adang Nurdin, MS, Spdi begitu juga tamu wanita disambut dan di dampingi oleh perwakilan OMI (Organisasi Muslimah Idrisiyyah) meninjau aktifitas belajar mengajar para kader Al Idrisiyyah di lembaga tersebut.
Dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju komplek perekonomian tarekat, para tamu sejenak menyinggahi makam para auliya masyayikh Mursyid Al Idrisiyyah terdahulu yaitu Syekh Akbar Abdul Fattah Rodiyallahuanhu [Lihat profilnya], Syekh Akbar Muhammad Dahlan Rodiyallahuanhu [Lihat profilnya], dan Syekh Akbar Muhyidin Muhammad Daud Dahlan Rodiyallahuanhu [Lihat profilnya]. Setelah tuntas tamu melanjutkan tour ke BMT Al Idrisiyyah dan unit usaha mini market Qini mart.
Melihat perkembangan yang terjadi di pesantren al idrisiyyah Indonesia, ustadz Haji Saari Hussin menyatakan kekagumannya kepada tarekat Al Idrisiyyah Indonesia yang memadukan konsep agama, pendidikan dan ekonomi, dan hal itu dirasa cukup menginspirasi baginya untuk melakukan langkah bagi tarekat Ahmadiah Idrisiah negeri Kelantan Malaysia. Usai tour tamu dan jajaran pengurus larut dalam jamaah shalat dzuhur bersama para santri dan pelajar madrasah di mesjid Al Fattah.
Pertemuan Rindu antar Mursyid
Suasana haru dan gembira berpadu saat Syekh Ustadz Haji Saari Hussin dan tamu bertemu pimpinan pesantren sekaligus mursyid tarekat Al Idrisiyyah Indonesia Syekh Muhammad Fathurrahman, M.Ag di kediamannya usai shalat dzuhur berjamaah, jabat tangan dan peluk erat menandai betapa besarnya kerinduan diantara mereka yang dipertemukan karena izin Allah subhanahuwata'ala. Pertemuan terjadi tidak begitu lama di isi dengan ramah tamah dan saling bertukar informasi, begitu pula dengan tamu wanita di ruang terpisah berbincang santai dengan istri Syekh Fathurrahman dan perwakilan OMI.
Menurut penuturan mursyid dari Malaysia ini yang telah berkiprah dakwah selama tidak kurang dari 66 tahun, beliau menganggap perlunya seluruh tarekat al Idrisiyyah untuk bersatu dan tidak berpecah belah, karena semua tarekat ini bersumber dari satu panji kepemimpinan Syekh Ahmad bin Idris . lebih lanjut Syekh Saari berharap jamaah Idrisiyyah Indonesia bisa datang berkunjung ke negeri Kelantan, Malaysia. Dan di sela pembicaraan itupun beliau memberikan titipan amanat beberapa berkas untuk Syekh Fathurrahman yang beliau dapatkan dari Syeikh Yahya Sergio Pallavicini (tokoh sufi dari Italia pengamal awrad Syekh ahmad bin Idris) saat pertemuan sebelumnya di Jakarta .
Akhirnya perjumpaan mursyid tarekat Idrisiyyah dua negara tersebut di akhiri dengan berfoto bersama di halaman kediaman Syekh Fathurrahman, serta berpamitan untuk berkendara menuju bandung sebelum esoknya terbang kembali ke Malaysia.(rz)