al-idrisiyyah.com | Jakarta - Halal bi Halal 1437 H di zawiyah utama Tarekat Al-Idrisiyyah yang diselenggarakan pada hari Ahad (31/07/2016) menjadi Halal bi Halal yang dirasakan oleh Syekh Muhammad Fathurahman sebagai Halal bi Halal yang memiliki kemamfaatan yang lebih luas.
Halal Bi Halal di Zawiyyah Jakarta Pusat
Kegiatan Halal bi Halal ini dihadiri oleh Ketua Umum Forum Bela Negara (FBN), Prof. DR. Setyo Harnowo yang merupakan purnawiraan dari angkatan laut yang berpangkat Laksamana Muda. Dalam sambutan singkatnya, Ketua FBN ini mengatakan bahwa kerjasama dengan Al-Idrisiyyah akan terus berlanjut diberbagai tempat di negeri ini dengan kerja sama yang lebih baik.
Selain dari FBN, acara ini dihadiri juga oleh Senator yang mewakili Provinsi DKI Jakarta, Abdul Azis Khafia, S.Si., M.Si, Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jaya, H. Lucky Sastrawira serta Rahmat HS yang merupakan ketua Dewan Pembina Forum Pemuda Betawi.
Syekh Muhammad Fathurahman menjelaskan mengenai permintaan saidina Ali karamallahu wajhah kepada Rasulullah SAW. Ali meminta talqin dzikir (pengajaran tentang dzikir) secara khusus kepada Nabi SAW, Beliau meminta sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah, mudah diamalkan oleh manusia dan yang ketiga amalan itu lebih utama disisi Allah, permintaan Ali ini disebutkan oleh Syekh sebagai permintaan 3 in 1.
Maka jawabannya, "Engkau harus mulajamah (istiqomah) dzikir kepada Allah secara siir (dihati) maupun jahar (diucapkan dengan nyaring)" ungkap Syekh menjelaskan jawaban Rasulullah kepada Ali RA.
Selanjutnya Syekh menjelaskan bahwa hati yang ingat kepada Allah maka ucapannya, sikapnya dan tindakannya positif, baik dan bermanfaat, tetapi kalau hatinya lalai kepada Allah, busuk dan dikuasai hawa nafsu maka perbuatannya adalah jahat walaupun dinilai baik oleh manusia.
Mulajamah itu digambarkan antara gula dan sifat manisnya, dapatkah dipisahkan? Syekh menjelaskan mulajamah itu seperti gula dan manisnya, maka hati dengan dzikir itu harus menyatu dan tidak dapat dipisahkan.
Dalam ilmu psikologi modern ada hukum yang disebut Law of Interaction (hukum tarik menarik), Kalau hatinya dikuasai dengan kebenaran kemana saja akan bertemu dengan kebenaran, tapi kalau hatinya jahat maka kemana saja akan bertemu dengan kejahatan. Kalau hatinya tersambung dengan Allah maka walaupun berada ditempat jahat maka Allah akan selamatkan dia.
"Orang-orang yang baik menyatu dengan dengan orang-orang yang baik, dicari-cari orang baik, orang-orang yang jahat akan dicari oleh orang yang jahat" jelas Syekh untuk memperjelas Law of Interaction.
Ditengah tausiah yang disampaikan oleh S
yekh Muhammad Fathurahman, Sandiaga S Uno yang merupakan calon Gubernur DKI Jakarta datang menghadiri acara Halal bi Halal dan langsung duduk dibarisan paling depan
Sebelum dilanjutkan ke muhasabah, Syekh memberikan kesempatan kepada Sandiaga Uno untuk memberikan sambutannya. Dalam sambutannya Sandiaga mengucapkan terimakasih kepada Syekh telah mengundang dan sudah dianggap seperti jemaah tarekat Al-Idrisiyyah.
Sandiaga menunjukan selendang yang dipakainya yang ia ingat selendang itu adalah selendang yang diberikan oleh Syekh ketika pertama kali dia datang dan diberikan tugas oleh Syekh untuk menawarkan perubahan bagi jakarta.
Sandiaga melaporkan bahwa pada hari Jum'at (29/07/2016) dia telah mendapatkan mandat untuk maju jadi gubernur dari partai Gerinda.
Halal bi halal yang sangat luas kemanfaatannya karena dimomen ini ulama dan umaro yang diwakili anggota DPR RI, FBN dan Sandiaga Uno sebagai calon Gubernur telah berkumpul bersama, di majlis ilmu dan dzikir yang akan mengajak manusia untuk terus ingat kepada Allah SWT. | (uu)
Berikut Foto-foto kegiatan yang di maksud:
Hadirnya FBN dalam kegiatan Halal Bi Halal di Jakarta | Foto: Alus Budianto
Hadirnya Sandiaga Uno ditengah-tengah Tausiyah Syekh Muhammad Fathurahman | Foto: Alus Budianto
Sambutan yang disampaikan oleh Sandiaga Uno di Akhir Tausiyah Syekh Muhammad Fathurahman | Foto: Alus Budianto
Sumber : http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/790/ulama-dan-umaro-berkumpul-di-halal-bi-halal-jakarta