Foto bersama Syekh Abdul Azis al Kubaithi al Idrisi
Syekh DR. Abd Aziz Al Kubaithi al Idrisi adalah seorang peneliti pendidikan di Maroko, lulusan S2 dengan tesisnya tentang "Islamic SUfism in the West" (Tasawuf Islam di Barat). Ia penulis 4 buku tentang Islam Sufi di Barat dan literatur sufi, salah satu buku terbitannya berjudul "Moroccan Sufi Presence in Britain through the Example of Habibiyya Darqawiyya Sufi Order" (Kehadiran Sufi Maroko di Inggris melalui Contoh Pengamalan Tarekat Habibiyyah Darqawiyyah) berbahasa arab dan inggris.
Rabu (25/07/2016) setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya perwakilan dari Tarekat Al-Idrisiyyah dapat berbincang secara khusus dengan Syekh DR. Abd Azis Al Kubaithi Al Idrisi pada pukul sebelas malam.
Kedatangan Syekh dari Maroko ini ke konferensi ulama internasional ini didorong karena momen internasional ini ingin dimanfaatkan untuk silaturahim sesama Tarekat sedunia. "Sebenarnya Saya berharap datangnya ke Indonesia akan berjumpa dengan jemaah Tarekat Idrisiyyah yang ada di Indonesia" ungkap Syekh Abd Azis kepada perwakilan Tarekat Al-Idrisiyyah dengan rasa haru. Syekh Abd Azis mengatakan bahwa selama ini dia hanya dapat berhubungan dengan Tarekat Al-Idrisiyyah yang ada di Malaysia.
Bincang-bincang yang rilek namun begitu kental dengan nilai persaudaraan sesama muslim dan sesama pengamal Tarekat Al-Idrisiyyah. Bagaikan dua saudara yang tidak bertemu begitu lama, Syekh Abd Azis menanyakan dimana lokasi Tarekat Al-Idrisiyyah di Indonesia, dan perwakilan Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia sampai harus mengeja satu persatu huruf untuk menuliskan Tasikmalaya.
Berapa jarak serta lama perjalanan Pusat Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia dari Pekalongan dari bandara Sukarno Hatta Jakarta maupun dari bandara Husein Sastranegara bandung menjadi perbincangan yang hangat di tengah udara yang mulai menjelang tengah malam, dan tidak terlupakan perbincangan mengenai silsilah keguruan dari Tarekat Al-Idrisiyyah di Indonesia.
Syekh Abd Azis menawarkan kepada Tarekat Al-Idrisiyyah Indonesia untuk datang ke acara Konferensi Tasawuf dalam Islam di Maroko sekitar bulan April 2017 yang akan mengumpulkan ahli tarekat dari berbagai negara. Syekh Abd Azis akan mengajak rombongan Tarekat Al-Idrisiyyah dari Indonesia untuk berkunjung ke maqom Syekh Ad Dabagh, karena istri Syekh Abd Azis ini mempunyai akses yang dekat ke lokasi maqom tersebut.
Syekh Abd Azis juga memberitahukan bahwa pada acara konferensi tersebut ia bersama temannya, yaitu Syekh Ahmad Dabbagh yang merupakan Mursyid di Tarekat Muhammadiyah Sadziliyyah Qadiriyyah.
Tarekat-Tarekat Idrisiyyah bertebaran di berbagai tempat di dunia saat ini menurut Syekh Abd Azis tidak memiliki sekat wilayah atau negara, semuanya adalah Idrisiyyah yang satu. "Hakikinya tidak ada Idrisiyyah Indonesia, Maroko, Malaysia, Sudan, atau lainnya, Semuanya diikat oleh satu persaudaraan yg sama" ungkap Syekh Abd Azis. | (lq/uu)
Berbincang- bincang bersama Syekh Abdul Azis al Kubaithi al Idrisi (yang memakai peci merah) | Foto: Alus Budianto
Sumber: http://www.al-idrisiyyah.com/read/article/789/pertemuan-dengan-ulama-sufi-maroko